Abstrak


Analisis Efisiensi dan Efektivitas Kinerja Keuangan Unit Rawat Inap RSUD dr. Moewardi Surakarta 2000-2002


Oleh :
Dionysia Henningtyas Dwita Novi - F3300023 - Fak. Ekonomi dan Bisnis

Keberadaan RSUD Dr. Moewardi Surakarta sebagai salah satu institusi nonprofit yang bergerak dibidang kesehatan untuk tujuan public service, secara tidak langsung sangat membantu masyarakat dalam mencapai taraf kesehatan yang lebih baik. Hal ini dapat terjadi karena RSUD Dr. Moewardi Surakarta mampu memberikan pelayanan yang memadai dengan biaya yang masih dapat dijangkau oleh masyarakat khususnya golongan ekonomi menengah kebawah selain juga menyediakan pelayanan bagi masyarakat golongan ekonomi menengah atas sehingga dapat menuju RS Swadana.

Dalam menjalankan pengelolaan keuangannya, penerimaan dan pengeluaran merupakan 2 aspek penting yang sangat diperhatikan dalam rangka menunjang kelangsungan taraf pelayanan yang diberikan oleh pihak rumah sakit pada umumnya dan tiap unit pada khususnya.

Unit rawat inap merupakan salah satu unit yang disediakan oleh RSUD Dr. Moewardi Surakarta bagi masyarakat untuk memperoleh pelayanan dan perawatan yang lebih intensif dari tenaga medis dan para medis yang tersedia. Sejalan dengan pekembangan RSUD Dr. Moewardi Surakarta, diawali pada tahun 2001 pemerintah propinsi Dati I Jawa tengah telah memberikan kepercayaan kepada RSUD Dr. Moewardi Surakarta untuk menjadi RS Swadana. Dengan ditetapkannya RSUD Dr. Moewardi Surakarta sebagai unit swadana merupakan satu keuntungan tersendiri bagi RSUD Dr. Moewardi sehingga pihak rumah sakit dapat mengelola sirkulasi keuangannya secara mandiri tanpa harus disetor terlebih dahulu ke kas daerah.

Dengan ditetapkannya RSUD Dr. Moewardi Surakarta sebagai unit swadana membawa perubahan pula bagi penerimaan dan pengeluaran rumah sakit khususnya unit rawat inap. Untuk mengetahui tingkat pertumbuhan penerimaan dan pengeluaran unit rawat inap RSUD Dr. Moewardi Surakarta setelah ditetapkan sebagai unit swadana maka dilakukan analisis dengan menggunakan metode perbandingan yang menunjukkan terjadinya beberapa peningkatan yang cukup signifikan pada komponen penerimaan dan pengeluaran. Peningkatan yang terjadi tersebut antara lain pada komponen visite dokter/konsul yang pada periode tahun 2000-2001 dengan growth ratio sebesar 2,25 sedangkan un periode 2001-2002 growth ratio mencapai 1,96. Sedangkan secara keseluruhan pada periode 2000-2001 peningkatan penerimaan dengan growth ratio sebesar 1,37 dan untuk tperiode tahun 2001-2002 sebesar 1,32. Untuk pengeluaran seiring makin beragamnya aktivitas pelayanan RSUD Dr. Moewardi Surakarta tingkat pengeluaran juga mengalami peningkatan. Untuk periode tahun 2000-2001 growth ratio mencapai 1,67 sedangkan untuk periode tahun 2001-2002 growth ratio mencapai 1,15.

Untuk menilai kemampuan penerimaan unit rawat inap dalam menutup pengeluaran yang terjadi maka dilakukan analisis cost recovery, yang menunjukkan bahwa tiap Rp 1,- penerimaan unit rawat inap untuk tahun 2001 dan 2002 telah dapat digunakan untuk menutup pengeluaran sebesar Rp 2,28 dan Rp 2,19. Hal ini menunjukkan bahwa penerimaan unit rawat inap RSUD Dr. Moewardi Surakarta telah dapat digunakan seefektif mungkin untuk dapat menutup pengeluaran yang telah digunakan secara efisien.