Abstrak


NILAI ESTETIK BATIK JOMBANGAN KABUPATEN JOMBANG JAWA TIMUR (Studi Kasus di CV. Chariesma Batik Sejahtera)


Oleh :
Achmad Nur Kholis - C0619002 - Fak. Seni Rupa dan Desain

Batik merupakan warisan budaya yang telah diwariskan oleh leluhur dan harus dilestarikan. Indonesia memiliki banyak jenis dan karakteristik batik yang disebabkan oleh keanekaragaman kehidupan sosiologis dan antropologis masyarakatnya. Kabupaten Jombang, Jawa Timur menjadi salah satu daerah penghasil batik warna alam yang mengangkat nilai kebudayaan lokal melalui karya seni tersebut. Bapak Nurcholis Ekoleksono sebagai pemilik dari CV. Chariesma Batik Sejahtera berfokus pada batik Jombangan pewarna alam khas daerah dengan mengangkat nilai kearifan lokal. Fokus dari penelitian ini sekaligus yang menjadi rumusan masalah adalah untuk mengetahui bagaimana proses tahapan pembuatan batik pewarna alam oleh CV. Chariesma Batik Sejahtera serta mengkaji motif batik Jombangan menggunakan teori Desain Elegan dari Luca Iandoli dan Giuseppe Zollo (2022). Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif, sehingga hasil jabarannya dapat disajikan secara terperinci, lengkap dan mendalam. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dokumentasi dan analisis karya. Delapan Strategi dari Teori Desain Elegan digunakan untuk mengkaji lebih mendalam dan didapatkan hasil penelitian bahwa batik Jombangan yang dibuat menggunakan teknik pewarnaan alam oleh CV. Chariesma Batik Sejahtera sesuai dengan teori tersebut. Batik diproduksi menggunakan pewarna alam yang diolah sendiri. Proses pengolahan pewarna alam tidak menghasilkan limbah yang berbahaya terhadap lingkungan. Motif pada batik Jombangan menjadi pusat kekuatan visualisasi desain yang dipadukan dengan penekanan melalui unsur bentuk, garis, titik dan warna. Strategi penyederhanaan digunakan dalam proses visualisasi objek tematik ke dalam bentuk desain motif. Penataan komponen bentuk rupa menjadi penambah nilai estetik dengan memanfaat setiap ornamen dan motif yang ditata baik secara acak maupun formatif. Posisi Isen-isen (pengisi bidang kosong) tidak hanya untuk mempercantik motif tetapi juga menjadi bagian dari strategi pengelompokan yang menciptakan keindahan pada karya. Pengelompokan dibuat dengan memperhatikan susunan antar ornamen atau motif melalui strategi pemisahan layer yang memunculkan kesan batas bidang ilusif. Visualisasi motif batik juga dapat digunakan sebagai alegori (jalan cerita) yang disampaikan kepada masyarakat yang berisi pesan, petuah, cerita rakyat dan kearifan lokal yang tersirat menjadi suatu keunikan tersendiri pada batik Jombangan. Nilai keindahan juga dapat dirasakan melalui “ciri khas” motif batik Jombangan memiliki genius kekhususan proses dan keunikan karya yang dapat menjadi sumber inspirasi bagi kreator lain.