Abstrak


Analisis Persepsi Mahasiswa Calon Guru terhadap Ketidakjujuran Akademik Studi Kasus di Pendidikan Teknik Kejuruan UNS


Oleh :
Fauziah Nur Rahmah - K2519030 - Fak. KIP

Ketidakjujuran akademik adalah pelanggaran integritas akademik dengan pengambilan keuntungan secara tidak sah. Ketidakjujuran akademik berdampak pada kualitas pendidikan. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui persepsi mahasiswa calon guru teknik kejuruan terhadap ketidakjujuran akademik, (2) mengetahui pengalaman mahasiswa calon guru teknik kejuruan terhadap tindakan ketidakjujuran akademik, dan (3) menganalisis pengaruh persepsi mahasiswa calon guru teknik kejuruan terhadap pengalaman tindakan ketidakjujuran akademik. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kuantitatif. Populasi pada penelitian ini adalah 942 mahasiswa aktif Pendidikan Teknik Kejuruan Universitas Sebelas Maret angkatan 2019-2022. Dalam menentukan sampel menggunakan metode Stratified Random Sampling didapat sampel 90 mahasiswa. Teknik pengumpulan data menggunakan instrumen skala likert dan wawancara.. Analisis data menggunakan analisis deskriptif, uji prasyarat, dan uji hipotesis. Hasil penelitian ini sebagai berikut. Pertama, mahasiswa mengetahui ketidakjujuran akademik itu penting, berdampak merusak karakter moral, termasuk tindakan yang melanggar norma sosial dan agama, menjadi tanggung jawab mahasiswa, dan harus bertanggung jawab peduli integritas mahasiswa lain. Tidak ditemukan pengaruh faktor demografis program studi, angkatan, dan gender terhadap persepsi mahasiswa. Kedua, pengalaman mahasiswa ketidakjujuran akademik, mahasiswa pernah melakukan dan menyaksikan ketidakjujuran akademik tetapi memilih tidak melaporkan (silence). Bentuk ketidakjujuran akademik yang paling sering terjadi yaitu menggunakan materi yang tidak sah (mencontek dan menggunakan perangkat elektronik) disebabkan faktor internal berupa malas, kurang percaya dengan kemampuan, dan ingin mendapatkan nilai bagus. Faktor demografis terdapat perbedaan rata-rata program studi Pendidikan Teknik Mesin dan perbedaan angkatan 2022, sedangkan gender tidak ditemukan perbedaan terhadap pengalaman mahasiswa. Hasil wawancara menunjukkan bahwa kebijakan ketidakjujuran akademik memang perlu ada, pelaksanaannya bisa dilakukan dosen dan program studi.  Ketiga, terdapat pengaruh positif dan signifikan antara persepsi mahasiswa calon guru teknik kejuruan terhadap pengalaman ketidakjujuran akademik. Mahasiswa mempertimbangkan persepsi yang dimiliki ketika akan melakukan ketidakjujuran akademik. Ketidakjujuran akademik merugikan mahasiswa karena tidak menggunakan kemampuan setiap individu dan mampu memberikan dampak buruk. Faktor kebijakan ketidakjujuran akademik perlu ada, dosen bertugas melaksanakan dan program studi bertugas menyamaratakan kebijakan agar menjadi penanganan ketidakjujuran akademik mahasiswa calon guru teknik kejuruan.