Tingkat masalah psikologis masyarakat di Indonesia tergolong tinggi. Jumlah penderita gangguan jiwa di Jawa Tengah terus meningkat, khususnya di Kota Surakarta. Namun, pertolongan pada gangguan mental ringan di masyarakat Kota Surakarta dirasa masih kurang. Tidak jarang juga masyarakat yang masih takut untuk berkonsultasi mengenai kesehatan mental karena stigma negatif pada kalangan masyarakat. Padahal, gangguan mental menjadi masalah serius yang harus ditangani. Dalam pemulihannya, penderita gangguan mental ringan dapat melakukan berbagai tindakan rehabilitasi, salah satunya terapi seni. Oleh karena itu, perancangan Ruang Terapi Seni Sebagai Ruang Penyembuhan Gangguan Mental Ringan di Kota Surakarta dapat menjadi salah satu solusi untuk membantu menyelesaikan permasalahan tersebut. Penerapan desain dengan memperhatikan program ruang yang membentuk sebuah alur proses penyembuhan, yaitu dari ruang yang dapat menganalisis kesadaran emosional hingga ruang yang menyembuhkan dan diaplikasikan ke dalam konsep tapak, peruangan, bentuk dan tampilan, struktur, dan utilitas. Dengan adanya fasilitas ini, diharapkan mampu merubah stigma negatif masyarakat tentang penanganan gangguan mental dan mampu mengatasi ketakutan masyarakat untuk menindaklanjuti keluhan penderitaan gangguan mental.
