;

Abstrak


Adaptasi Sosial di Permukiman Relokasi (Studi kasus di Desa Kedungsari Kecamatan Temayang Kabupaten Bojonegoro)


Oleh :
Suci Triningsih - S252302018 - Fak. ISIP

Pembangunan Bendungan Gongseng di Desa Kedungsari telah menghilangkan lahan pertanian yang menjadi tumpuan masyarakat  Gangsen sebagai sumber penghidupan mereka serta mengahruskan adanya permukiman kembali atau direlokasi bagi masyarakat  gangsen tersebut. Masalah kemudian muncul pada perubahan mata pencaharian atau pekerjaan yang dihadapi oleh masyarakat  gangsen, yang mana sebelumnya mereka menggantungkan hidup dengan bercocok tanam sebagai pekerjaan utama. Namun kini tidak bisa bercocok tanam lagi dikarenakan areanya sudah tergenang menjadi bendungan. Sedangkan keinginan masyarakat  Gangsen untuk tetap bekerja sebagai petani ini tidak di dukung dengan keadaan kondisi lingkungan yang baru. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana masyarakat  gangsen beradaptasi di permukiman relokasi, serta untuk mengetahui faktor pengambat dan pendukung adaptasi masyarakat  gangsen di Permukiman relokasi Lokasi penelitian di Desa Kedungsari Kecamatan temayang Kabupaten Bojonegoro. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif berupa studi kasus dengan teknik pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam dan observasi. Teori yang diguakan adalah teori tindakan sosial Max Weber. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Proses adaptasi Masyarakat Gangseng di Permukiman Relokasi dimulai dengan interaksi yang positif. Terkalin baik hubungan antara Masyarakat Gangseng dan penduduk Permukiman Relokasi, yang tercermin dalam kerja sama yang baik. Motivasi yang tinggi dari masyarakat Masyarakat   Gangseng dan penduduk Permukiman Relokasi, serta kesamaan budaya antara keduanya, menjadi faktor pendukung yang mendukung proses adaptasi. Faktor yang menghambat proses adaptasi di wilayah Permukiman Relokasi meliputi ketidakpuasan  sosial, resistensi terhadap keinginan untuk menetap, dan faktor lingkungan.