;
Tesis yang berjudul “Politik Tubuh Sinden:
Antara Kuasa Penonton dan Identitas Diri” ini berfokus dua hal, Mengapa terjadi
politik dalam tubuh sinden, dan Bagaimana bentuk perlawanan sinden terhadap
kuasa penonton dalam lingkup industri hiburan di Jawa Tengah. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui fenomena negoiasi sinden tentang
tubuhnya, mereka memiliki dua sisi yang berbeda antara ruang pribadi dan ruang
publik, banyak fenomena terjadi disana. Ruang publik dimana kita hanya melihat
Industri Hiburan di Jawa Tengah khusunya Surakarta sebagai hiburan semata,
tanpa melihat bagaimana relasi kekuasaan bekerja melalui kesenangan, politisasi
tubuh dan akhirnya sampai pada monopoli ekonomi para sinden. Teori yang
digunakan untuk mengkaji adalah teori relasi dan kekuasaan tubuh. Metode yang
digunakan adalah metode kualitatif. Adapun sumber datanya menggunakan
dua sumber data, yaitu sumber primer dan sekunder. Berdasarkan penelitian yang
telah dilakukan dapat dirumuskan tiga simpulan. Pertama, sinden melakukan
hal-hal yang diinginkan penguasa disebabkan dari segi ekonomi mereka dan
seringkali juga keinginan mereka sendiri. Kedua, sinden menunjukan sisi mereka yang
menjadi subjek, sinden sering melontarkan kata-kata yang menyakiti para
penonton jika terjadi hal yang tidak diingikan dan tidak sungkan membantah
keinginan penguasa, jika sudah menyangkut hal yang sensitif dan sensual. Ketiga,
Perempuan
seharusnya dapat menjadi penguasa atas tubuhnya untuk mengontrol diri sendiri
dalam makna seksualitas, termasuk tubuhnya. Manusia, termasuk perempuan pekerja
malam memiliki hak dan kebebasan atas tubuh yang mereka miliki tanpa harus
dicampuri oleh relasi-relasi kekuasaan lain diluar tubuhnya.