Penggunaan
tepung tulang ikan dalam pembuatan nugget ikan nila merupakan salah satu
cara untuk mengurangi limbah tulang ikan yang tidak diolah oleh industri pangan.
Nugget Ikan Nila dengan Penambahan Tepung Tulang Ikan ini merupakan
produk pangan yang dibuat dalam 3 fase produksi antara lain persiapan, proses
produksi, dan penyelesaian. Fase persiapan meliputi persiapan alat dan bahan,
fase proses produksi meliputi pengukusan, pengovenan, pencampuran, pembentukan,
pendinginan. Fase penyelesaian meliputi pengemasan dan analisis-analisis.
Analisis yang dilakukan yaitu analisis sensoris, kimia dan ekonomi. Hasil dari
analisis sensoris mendapati hasil formula 1 menjadi formula yang paling disukai
panelis. Analisis kimia mendapati hasil kadar air sebesar 48,10%±0,18; kadar
abu sebesar 2,43%±0,07; kadar protein sebesar 9,60%±0,10; kadar lemak sebesar
10,68%±0,12 dan kadar karbohidrat sebesar 29,19% serta memiliki kalori sebesar
130 kkal per takaran saji. Analisis ekonomi meliputi kapasitas produksi sebesar
1.200 kemasan per bulan dengan harga jual Rp 30.000 dan pendapatan bersih
sebesar Rp 8.467.253. BEP pada tingkat produksi sebanyak 479 kemasan dengan
harga BEP Rp 22.944
per
kemasan. Didapati juga ROI sebesar 11,06?ngan B/C Ratio sebesar 1,3. Maka,
usaha ini layak untuk dikembangkan dengan IRR sebesar 83%