Kabupaten Siak, yang terletak di Provinsi Riau, merupakan wilayah dengan kekayaan budaya Melayu yang kuat dan memiliki ekonomi yang bertumpu pada sektor perkebunan kelapa sawit. Dengan luas areal perkebunan mencapai 346.897 hektar, Siak menjadi salah satu produsen utama kelapa sawit di Indonesia. Meskipun demikian, potensi wisata edukasi di Siak masih belum optimal akibat minimnya infrastruktur dan promosi. Berdasarkan potensi dan permasalahan yang ada, maka dibutuhkan sebuah kawasan agrowisata yang dapat mengintegrasikan edukasi lingkungan, efisiensi energi, serta pelestarian budaya lokal melalui pendekatan arsitektur berkelanjutan. Metode yang digunakan mencakup analisis tapak, kajian literatur, studi preseden, dan penerapan prinsip desain pasif seperti ventilasi alami, pencahayaan pasif, sistem rainwater harvesting, serta panel surya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kawasan agrowisata dapat mendukung pelestarian lingkungan, meningkatkan daya tarik wisata, serta memberikan kontribusi dalam pengembangan pariwisata berbasis pertanian yang adaptif dan berkelanjutan.