Film dokumenter merupakan medium yang tidak hanya berfungsi untuk menyampaikan informasi faktual, tetapi juga mampu menghadirkan nilai-nilai historis dan emosional melalui pendekatan sinematik. Om Lorenza: “Wayahe Wong Lawas Tampil” adalah film dokumenter yang mengangkat kisah seorang seniman lokal yang telah lama berkarya dan tetap menunjukkan eksistensinya di tengah perubahan zaman. Pemilihan tema ini didasari oleh pentingnya pelestarian budaya serta penghargaan terhadap tokoh-tokoh seni yang konsisten berkarya dan memberikan kontribusi nyata bagi lingkungan sosial dan budaya mereka.
Dalam proses produksinya, film ini menghadapi sejumlah tantangan, di antaranya keterbatasan dokumentasi arsip masa lalu, penyusunan narasi yang utuh, serta kebutuhan untuk menghadirkan penyuntingan visual yang dapat merepresentasikan sisi emosional tokoh secara tepat. Kesulitan tersebut menuntut adanya kreativitas dan ketelitian tinggi dari tim produksi untuk mengolah materi yang terbatas menjadi rangkaian cerita yang menarik, informatif, dan memiliki kekuatan emosional yang memikat penonton.
Peran editor menjadi sangat vital dalam mewujudkan tujuan tersebut. Editor tidak hanya bertugas menyusun gambar, tetapi juga merancang ritme cerita visual agar pesan dapat tersampaikan secara utuh dan menyentuh. Tugasnya mencakup seleksi footage, penyusunan alur, penyelarasan gambar dengan audio, hingga pemberian sentuhan artistik agar film tetap estetis namun informatif. Melalui kolaborasi erat dengan sutradara dan tim produksi, proses editing menjadi titik krusial yang menentukan kekuatan narasi dan karakter film dokumenter ini.
