Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi penerapan standar prosedur operasional pada pemasangan intubasi endotrakeal di rumah sakit sebagai bagian dari upaya mewujudkan tata kelola klinis yang baik (Good Clinical Governance). Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan menjadi dasar hukum dalam memperkuat pelaksanaan peraturan internal rumah sakit tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan hukum normatif-empiris dengan memadukan metode preskriptif dan deskriptif. Sumber data mencakup data primer yang diperoleh melalui wawancara serta data sekunder yang berasal dari peraturan, literatur, dokumen, dan studi pustaka. Teknik pengumpulan data meliputi observasi, wawancara, dokumentasi, dan studi kasus yang kemudian dianalisis menggunakan metode kualitatif melalui empat tahapan: pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil temuan menunjukkan bahwa peraturan internal rumah sakit memiliki peran penting dalam penerapan standar prosedur operasioanalyang nantinya akan mengatur prosedur klinis, etika profesi, dan keselamatan pasien. Namun, implementasinya masih dihadapkan pada sejumlah tantangan seperti kurangnya pemahaman dari tenaga medis, keterbatasan sumber daya, struktur organisasi yang kompleks, resistensi terhadap perubahan, serta lemahnya pengawasan. Terjadinya beberapa kasus kesalahan medis, termasuk kesalahan dalam pemasangan intubasi endoterakeal, menandakan perlunya perbaikan dalam pelatihan, koordinasi antarunit, dan penerapan SOP yang konsisten. Kesimpulannya, agar dapat mencapai Good Clinical Governance, rumah sakit perlu meningkatkan sosialisasi terkait peraturan internal rumah sakit, memperkuat peran komite medik, dan mendorong keterlibatan pasien serta keluarga dalam proses pelayanan kesehatan.
Kata Kunci : Standar Prosedur Operasional, Intubasi Endrotrakeal, Tata Kelola Klinis.
