Abstrak


Dampak Perang Saudara di Libanon terhadap Keberadaan Israel di Timur Tengah (1975-1989)


Oleh :
Aprilyana Anitasari - K4402014 - Fak. KIP

ABSTRAK Tujuan yang hendak di capai dalam penelitian ini adalah untuk memberikan gambaran dan penjelasan mengenai: (1) Kondisi di Libanon sebelum perang saudara. (2) Jalannya perang saudara. (3) Tujuan Suriah dan Palestina melakukan intervensi ke Libanon. (4) Dampak perang saudara di Libanon (1975-1989) terhadap keberadaan Israel di Timur Tengah. Penelitian ini menggunakan metode historis, di tempuh melalui proses Heuristik, Kritik, Interpretasi dan Historiografi. Sumber data yang digunakan adalah sumber tertulis yang berupa majalah, artikel dan buku-buku yang relevan. Tekhnik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah tekhnik studi pustaka. Dalam penelitian ini dipakai analisis historis. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan: (1) Libanon luasnya sekitar 10.400 km2. Tiga kelompok yang memainkan peran politik penting di Libanon antaralain, Syi’ah, Druze dan Maronit. (2) Perang saudara di Libanon pada dasarnya di sebabkan oleh beberapa faktor. Pertama, ialah faktor politik. Munculnya golongan Maronit sebagai kelompok masyarakat yang paling dominan di Libanon banyak dipengaruhi oleh masuknya Pasukan Salib Prancis ke Libanon. Prancis telah memaksakan tampilnya golongan Maronit sebagai kekuatan sosial-politik paling dominan melalui Pakta Nasional 1943. Kedua, ialah faktor ekonomi. Kemajuan ekonomi Libanon menghasilkan ketimpangan sosial, karena golongan kaya pada umumnya di dominasi oleh orang-orang Maronit, sementara golongan Syi’ah dan Druze hidup dalam kemiskinan. Ketiga, ialah faktor sosial. Prancis yang memegang mandat atas Libanon lebih memperhatikan golongan Maronit daripada golongan lain. Perhatian khusus terlihat di bidang pendidikan yang mengakibatkan munculnya golongan Maronit sebagai komonitas paling terpelajar di Libanon. (3) Perang saudara di Libanon semakin meruncing dengan adanya intervensi dari Suriah dan Palestina. Intervensi Suriah ke Libanon memiliki beberapa alasan, yakni anggapan Suriah bahwa Libanon adalah bagian dari “Suriah Raya”, serta kepentingan Suriah untuk melindungi uang dan investasi para pemilik modal Suriah di Libanon. Sedangkan intervensi Palestina ke Libanon di picu dengan proklamasi negara Yahudi pada tahun 1948 yang berdiri di atas wilayah Palestina. Rakyat Palestina yang tak mau hidup di bawah tekanan Israel, memilih untuk mengungsi ke negara lain, salah satunya Libanon. (4) Pada dasarnya Suriah dan Palestina memiliki tujuan yang sama dalam intervensinya ke Libanon, yakni ingin menjadikan Libanon sebagai “negara penyangga” guna menghalau ancaman Israel. Meskipun mendapat serangan dari dua belah pihak, fakta menunjukkan bahwa Israel hanya mengalami kekalahan sementara dan kemudian bangkit dari keterpurukannya untuk menghancurkan lawan-lawannya