Abstrak


Alih Kode dan Campur Kode dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas II SD Negeri Selopukang Kecamatan Wonogiri Kabupaten Wonogiri


Oleh :
Lina Puspita Ningrum - X1204017 - Fak. KIP

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan: (1) bagaimana wujud alih kode dan campur kode dalam pembelajaran bahasa Indonesia kelas II SD Negeri Selopukang Kabupaten Wonogiri; (2) apa saja penyebab terjadinya alih kode dan campur kode dalam pembelajaran bahasa Indonesia kelas II SD Negeri Selopukang Kabupaten Wonogiri; (3) apa pengaruh postif dan negatif terjadinya alih kode dan campur kode dalam pembelajaran bahasa Indonesia kelas II SD Negeri Selopukang Kecamatan Wonogiri Kabupaten Wonogiri. Bentuk penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Sumber data penelitian ini adalah peristiwa proses pembelajaran bahasa Indonesia kelas II SD Negeri Selopukang Kecamatan Wonogiri Kabupaten Wonogiri, informan (guru kelas II SD Negeri Selopukang Kecamatan Wonogiri Kabupaten Wonogiri), serta rekaman kegiatan pembelajaran bahasa Indonesia. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, analisis dokumen, dan wawancara. Untuk validitas data, peneliti menggunakan teknik triangulasi sumber atau data dan teknik triangulasi metode. Data yang terkumpul dianalisis dengan metode analisis interaktif. Analisis Interaktif terdiri dari tiga komponen pokok, yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan simpulan. Data setelah terkumpul direduksi, kemudian disajikan. Tahap terakhir adalah penarikan simpulan. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa: (1) bentuk alih kode yang terjadi dalam pembelajaran bahasa Indonesia kelas II SD Negeri Selopukang Kecamatan Wonogiri Kabupaten Wonogiri berupa alih kode intern, yaitu peralihan dari bahasa Indonesia ke bahasa Jawa; bentuk campur kode yang terjadi berupa campur kode kata, campur kode frasa, campur kode klausa, dan campur kode perulangan kata; (2) faktor yang melatarbelakangi terjadinya alih kode yang terjadi yaitu untuk mengimbangi kemampuan berbahasa siswa, kebiasaan guru dengan menggunakan bahasa Jawa, dan untuk menarik perhatian siswa; faktor penyebab terjadinya campur kode yang terjadi yaitu rendahnya penguasaan kosakata bahasa Indonesia siswa, dan adanya unsur tanpa disadari yang dilakukan oleh guru. (3) pengaruh positif terjadinya alih kode dan campur kode dalam pembelajaran bahasa Indonesia yaitu proses belajar mengajar yang terjadi dapat berjalan lancar, karena bahasa yang digunakan antara siswa dan guru dapat dipahami oleh keduanya; pengaruh negatif terjadinya alih kode dan campur kode dalam pembelajaran bahasa Indonesia yaitu rusaknya tatanan bahasa Indonesia yang diakibatkan dari terjadinya interferensi dan integrasi, serta dengan adanya alih kode dan campur kode penggunaan bahasa Indonesia tidak dilakukan secara baik dan benar sehingga dalam pembelajaran situasi menjadi tidak formal.