Abstrak


Penggunaan Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI IS 1 SMA Negeri 1 Surakarta Tahun Ajaran 2008/2009 (Penelitian Tindakan Kelas)


Oleh :
Swety Retna - K7405113 - Fak. KIP

ABSTRAK PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI IS 1 SMA NEGERI 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2008/2009. Skripsi. Surakarta. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sebelas Maret Surakarta, April 2009. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan penggunaan pendekatan contextual teaching and learning dengan menekankan komponen learning community dan questioning dalam upaya meningkatkan hasil belajar akuntansi. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian tindakan kelas. Obyek penelitian ini adalah siswa kelas XI IS 1 SMA Negeri 1 Surakarta yang berjumlah 41 siswa. Penelitian ini dilaksanakan dengan kolaborasi antara penulis, guru kelas dan melibatkan partisipasi siswa. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dokumentasi dan tes. Prosedur penelitian meliputi tahap: (1) identifikasi masalah, (2) persiapan, (3) penyusunan rencana tindakan, (4) implementasi tindakan, (5) pengamatan, dan (6) penyusunan laporan. Proses penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus, masing-masing siklus terdiri dari empat tahap, yaitu: (1) perencanaan tindakan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) observasi dan interpretasi, dan (4) analisis dan refleksi. Setiap siklus dilaksanakan dalam empat kali pertemuan, masing-masing pertemuan selama 1 x 45 menit. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan hasil belajar akuntansi melalui penggunaan pendekatan contextual teaching and learning dengan menekankan komponen learning community dan questioning. Hal tersebut terefleksi dari beberapa indikator sebagai berikut: (1) Siswa antusias dan bersemangat dalam mengikuti pembelajaran akuntansi, (2) Siswa mampu mengatasi kesulitan belajar dengan berdiskusi dengan teman yang lebih paham akan materinya dan belajar bertanya, (3) siswa mampu mempresentasikan hasil kerja kelompoknya ke depan kelas, (4) guru mampu memberikan metode pembelajaran akuntansi dengan nuansa baru. Hal ini antara lain diinformasikan oleh beberapa siswa melalui kegiatan wawancara setelah semua siklus tercapai, (5) kemampuan siswa dalam memahami akuntansi meningkat. Hal ini dapat dilihat dari nilai akhir dan nilai rata-rata kelas yang mengalami peningkatan dari siklus I sampai siklus II. Peningkatan tersebut terjadi setelah guru melakukan beberapa upaya, antara lain: (1) penggunaan pendekatan contextual teaching and learning dengan menekankan komponen learning community dan questioning, (2) guru membuat inovasi baru dalam menyampaikan pelajaran akuntansi dengan membentuk kelompok-kelompok belajar dan membuka kegiatan diskusi dan tanya jawab, (3) siswa diminta untuk mengulang pelajaran yang diberikan guru melalui kegiatan presentasi pada waktu pelajaran berikutnya.