Abstrak


Hubungan pemberian makanan pendamping asi dengan status gizi bayi usia 6-24 bulan di kelurahan setabelan Kota Surakarta tahun 2015


Oleh :
Gesit Kusuma Wardhani - R1114047 - Fak. Kedokteran

Latar Belakang. Periode peralihan (6 - 12 bulan) merupakan suatu proses
dimulainya pemberian makanan khusus selain ASI yang beraneka ragam dan
mengandung zat tenaga (karbohidrat dan lemak), zat pembangun (protein), dan zat
pengatur (vitamin dan mineral) sesuai dengan kebutuhan tubuhnya. Periode
tersebut dapat terwujudkan apabila pada masa ini bayi dan anak memperoleh
asupan gizi yang sesuai untuk tumbuh kembang optimal.
Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan antara
pemberian makanan pendamping ASI dan status gizi bayi usia 6-24 bulan di
Kelurahan Setabelan Kota Surakarta.
Metode Penelitian. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian analitik
korelasi, dengan desain penelitian cross sectional dan teknik sampling accidental
sampling. Subjek penelitian 40 ibu yang memiliki bayi 6-24 bulan di Kelurahan
Setabelan kota Surakarta. Alat ukur yang digunakan food recall 24 jam dan
antropometri indeks BB/U dengan uji statistik koefesien kontingensi
Hasil. Penelitian ini menyebutkan pada kelompok responden yang memberikan
makanan pendamping ASI yang tepat diperoleh status gizi baik 77,3% dan status
gizi kurang 22,7%. Sedangkan kelompok responden yang memberikan makanan
pendamping ASI tidak tepat memiliki status gizi kurang 77,8% dan status gizi
baik 22,2%. Hasil uji statistik didapatkan bahwa p = 0,001 dan keeratan hubungan
0,481 .
Kesimpulan. ada hubungan antara pemberian MP ASI dengan status gizi bayi
usia 6-24 bulan di Kelurahan Setabelan Kota Surakarta dengan keeratan hubungan
sedang.
Kata Kunci : Pemberian MP ASI, Status Gizi Bayi usia 6-24 bulan