Abstrak


Pengaruh elektroosmosis pada tanah tanon ditinjau dari parameter konsolidasi tanah dengan penambahan abu ampas tebu


Oleh :
Nur Sahid Kusriyanto - I1113065 - Fak. Teknik

Perbedaan penurunan muka tanah dapat mengakibatkan struktur kontruksi diatasnya
menjadi tidak stabil atau rusak. Permasalahan yang diakibatkan penurunan tanah seperti
terlihat di daerah Tanon, Sragen, antara lain pada musim hujan bersifat lembek dan
daya dukung menjadi rendah, retak-retak pada dinding rumah, jalan bergelombang serta
penurunan badan jalan. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh elektroosmosis
pada tanah Tanon ditinjau dari parameter Indeks kemampatan (Cc), koefesien
konsolidasi (Cv), mengetahui pengaruh variasi beda potensial dan mengetahui waktu
optimum kinerja elektroosmosis.
Metode elektroosmosis merupakan metode drainase menggunakan listrik arus searah
yang bertujuan mengurangi kandungan air dalam tanah. Pada pengujian ini
menggunakan model fisik berbentuk box kaca berukuran 40 × 30 × 15 cm dan
lempengan tembaga sebagai penghantar arus listrik. Sampel model dialiri listrik searah
(DC) dengan beda potensial 0; 4,5; 9 dan 12 volt serta dilakukan penerapan tanpa
preloading dan dengan preloading. Bahan tambah yang digunakan adalah abu ampas
tebu sebanyak 10% dari berat sampel tanah.
Hasil dari analisis menunjukan tanpa elektroosmosis nilai Cc sebesar 0,262 dan Cv
sebesar 0,060. Sedangkan dengan metode elektroosmosis Nilai Cc pada tegangan 4,5
volt; 9 volt dan 12 volt berturut-turut 0,209; 0,203; 0,198 dan Nilai Cv pada tegangan
4,5 volt; 9 volt dan 12 volt berturut-turut 0,064; 0,065; 0,067. Pada metode
elektroosmosis dengan penambahan abu ampas tebu dapat digunakan untuk perbaikan
tanah lempung .
Kata-kata kunci : Tanon, Elektroosmosis, abu ampas tebu, Konsolidasi.