Abstrak


Kebiasaan Komunikasi Pelaku Body Piercing di Kota Yogyakarta (Studi Etnografis tentang Kebiasaan Komunikasi Anak Muda Pelaku Body Piercing di Kota Yogyakarta)


Oleh :
Mastris Radyamas - D0201008 - Fak. ISIP

Body piercing adalah kegiatan yang memakai media tubuh untuk mengekspresikan diri, kini mulai dikenal luas di kalangan anak muda. Para pelaku yang disebut piercer itu menindik bagian tubuh seperti alis, lidah, pusar, kemaluan, telinga, puting susu dan lain sebagainya untuk dipasangi perhiasan semisal anting-anting. Budaya ini sudah lama ada sejak dahulu kala pada zaman kuno maupun pada zaman kerajaan sebagai bagian dari ritual adat. Penelitian ini difokuskan pada seperti apa karakteristik para pelaku body piercing dan bagaimana kebiasaan komunikasi para pelaku body piercing tersebut dalam kesehariannya untuk menciptakan hubungan dan interaksi yang harmonis dengan masyarakat umum. Dan tentunya tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana karakteristik dan kebiasaan komunikasi para pelaku body piercing terhadap orang-orang di sekitar mereka. Bentuk penelitian ini adalah kualitatif dengan menggunakan metode etnografi. Informan dalam penelitian ini adalah pemilik Studio Kill Cat yang merupakan tempat para anak muda melakukan body piercing serta anak muda di Kota Yogyarakta yang menjadi pelaku body piercing yang dinilai mengetahui body piercing. Teknik pengambilan sampel informan menggunakan teknik sampel bertujuan (purposive sampling). Adapun teknik pengumpulan data dengan wawancara mendalam, data-data sekunder dari lapangan, live in atau turut serta dalam aktivitas keseharian pelaku body piercing maupun data-data dari kepustakaan. Sedangkan teknik analisa data yang digunakan yakni dengan model analisis interaktif yang meliputi pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Semua proses itu dilakukan dalam waktu hampir bersamaan dan terus menerus dengan menggunakan waktu yang tersedia. Adapun hasil dari penelitian ini menunjukkan karakteristik para pelaku body piercing ini berbeda-beda meskipun ada beberapa hal yang sama. Umumnya mereka berpenampilan nyentrik lengkap dengan aksesoris di sejumlah bagian tubuh. Mereka menilai tindakan piercing itu sebagai ekspresi rasa seni dalam berpenampilan. Selain itu juga sebagai ekspresi kebebasan dari norma yang berlaku di masyarakat atau simbol pemberontakan mereka atas norma tersebut. Banyak pelaku body piercing tak memiliki pekerjaan tetap. Jika bekerja, umumnya mereka menjalani usaha yang bisa dijalankan dengan santai. Aktivitas keseharian mereka lebih banyak pada hal-hal santai. Mereka sadar dipandang nyleneh oleh masyarakat namun tak ingin meninggalkan piercing. Dalam berkomunikasi, mereka berlaku wajar. Jika diperlakukan baik maka mereka akan membalasnya dengan hal serupa. Namun jika sebaliknya, mereka memiliki dua pilihan yakni membiarkannya atau membalas dengan juga berlaku tidak baik.