Abstrak


Pemakaian Bahasa pada Karangan Siswa Kelas SD Negeri 15 Surakarta Tahun Ajaran 2005/2006


Oleh :
Farida Kumara Dewi - K1202025 - Fak. KIP

ABSTRAK Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan: (1) pemakaian kata pada karangan siswa kelas V dan VI SD Negeri 15 Surakarta dan (2) pemakaian kalimat pada karangan siswa kelas V dan VI SD Negeri 15 Surakarta. Penelitian ini berbentuk deskriptif kualitatif dan strategi dalam penelitian ini adalah analisis isi. Sumber data yang digunakan adalah dokumen dan informan. Dokumen berupa karangan siswa kelas V dan VI SD Negeri 15 Surakarta. Siswa kelas V mengarang dengan tema sekolahku. Adapun siswa kelas VI menulis karangan yang bertema kegiatan sekolahku. Informan dalam penelitian ini adalah guru SD Negeri 15 Surakarta, Drs. Suradi. Sampel diambil dengan teknik purposive sampling, yakni pemilihan sampel berdasarkan tujuan. Pengumpulan data dalam penelitian ini antara lain dengan wawancara mendalam dan teknik test. Validitas data yang digunakan adalah teknik trianggulasi dan model penilaian tugas. Triangulasi yang digunakan antara lain triangulasi sumber dan triangulasi teori. Analisis data menggunakan model analisis mengalir. Berdasarkan hasil analisis data penelitian dapat disimpulkan: (1) Pemakaian kata siswa SD Negeri 15 Surakarta lebih banyak digunakan bentuk yang sederhana daripada bentuk yang rumit (kompleks). Berdasarkan jenis kata diperoleh kesimpulan bahwa kata kerja, kata benda, dan kata tugas merupakan bentuk yang banyak dijumpai. Siswa cenderung menggunakan kata kerja aktif yang menyatakan makna perbuatan karena bentuk tersebut lebih mudah dipahami dan dikembangkan. Pada kata benda, afiks pembentuk kata benda yang digunakan antara lain ke-an, per-an, pe- dan –an. Preposisi yang sering digunakan siswa antara lain: di, ke, dan dari. Konjungsi yang banyak digunakan antara lain dan, yang dan karena; (2) Pemakaian kalimat siswa SD Negeri 15 berbentuk kalimat tunggal, kalimat majemuk dan kalimat panjang. Kalimat yang paling banyak dijumpai adalah kalimat tunggal. Kalimat tunggal yang digunakan ditandai dengan ketidakbakuan yang berupa kalimat tak lengkap dan kalimat rancu. Kalimat majemuk yang paling banyak digunakan adalah majemuk setara. Berdasarkan penelitian ini diketahui bahwa siswa belum paham bagaimana cara membuat kalimat yang baik, baik membuat kalimat tunggal maupun kalimat majemuk. Hal tersebut karena karena masalah kalimat belum menjadi perhatian utama dalam kegiatan mengarang siswa. Faktor yang lebih banyak diperhatikan adalah kuantitas dan isi karangan yang dikembangkan oleh siswa.