Latar Belakang: Pada tahun2015 insiden KB IUD dengan menometrorhagia sebanyak 6 kasus (3 %) dari 200 Akseptor KB IUD di UPTD Puskesmas Gajahan Surakarta. Tujuan:Untuk mempelajari dan memahami pelaksanaan asuhan kebidanan keluarga berencana pada Ny.AP2A1 umur 41 tahun akseptor KB IUD dengan menometrorhagia di UPTD Puskesmas Gajahan Surakarta. Metode: Observasional deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Subjek penelitian Ny.A P2A1 umur 41 tahun akseptor KB IUD dengan menometrorhagia. Tempat: UPTD Puskesmas Gajahan Surakarta. Teknik pengambilan data melalui wawancara, pemeriksaan fisik, observasi dan studi dokumentasi. Analisis data dilakukan secara deskriptif menggunakan prinsip-prinsip manajemen asuhan kebidanan menurut tujuh langkah Varney dan SOAP. Hasil: Ny.A dengan perdarahan di luar siklus haid berupa flek yang banyak. Diberikan terapi obat berupa Asam Mefenamat dan Methylergometrin. Setelah pemberian terapi selama 5 hari perdarahan ibu berhenti dan ibu bersedia melanjutkan pemakaian KB IUD. Kesimpulan: Ny.A keadaan umum baik, perdarahan berhenti dan ibu bersedia melanjutkan pemakaian KB IUD. Terdapat kesenjangan pada penatalaksanaan berupa tidak dilakukannya pemeriksaan penunjang USG dan laboratorium, serta tidak diberikannya terapi obat hormonal.
Kata kunci: Asuhan Kebidanan, Akseptor KB IUD, Menometrorhagia
