;

Abstrak


Perbedaan Pengaruh Pemberian Paracetamol dan Ketorolak Terhadap Agregasi Trombosit pada Pasien SIRS/Sepsis


Oleh :
Danang Kuntoadi - S501208006 - Sekolah Pascasarjana

Latar belakang : Sepsis adalah respon inflamasi tubuh terhadap infeksi dan merupakan kejadian yang umum dan serius pada pasien di unit perawatan intensif (ICU). Angka mortalitas sepsis berkisar antara 25-80% diseluruh dunia. Paracetamol bekerja melalui mekanisme menghambat sintesis prostaglandin di sel, menghambat enzim siklooksigenase di pusat, dan bekerja di kemoreseptor nyeri di perifer. Ketorolak menghambat sintesa prostaglandin di saraf perifer dengan penghambatan pembetukan tromboksan. Interaksi kedua obat tersebut dapat mempengaruhi agregasi trombosit dapat kita periksa melalui Tes Agregasi Trombosit.
Tujuan:.Mengetahui adanya perbedaan pengaruh pemberian paracetamol dan ketorolak pada pasien SIRS atau sepsis terhadap agregasi trombosit.
Metode :Penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan pendekatan Uji Klinis dengan rancangan penelitian pre dan post.Terdapat 30 subyek penelitian pasien SIRS atau sepsis yang dirawat di Ruang Intensive Care Unit dengan umur antara 18 - 65 tahun. Distribusi sampel meliputi 15 subyek dengan pemberian paracetamol dan 15 subyek dengan pemberian ketorolak. Setelah dilakukan randomisasi, dilakukan pemeriksaan Agregasi Trombosit sebelum dan 60 menit sesudah perlakuan dengan menggunakan induktor 10 μM ADP. Penelitian ini menggunkan data kategori dengan skala ordinal sehingga uji beda dilakukan dengan uji statistik Non Parametris. Uji beda pada kelompok tidak berpasangan menggunakan uji Mann Whitney. Sedangkan uji beda pada kelompok sampel berpasangan menggunakan uji Wilcoxon
Hasil : Hasil uji beda terhadap karakteristik subyek penelitian didapatkan bahwa nilai p > 0,05, hal ini menyatakan bahwa tidak ada pebedaan yang signifikan karakteristik dasar subyek penelitian. Analisa selanjutnya berdasarkan hasil uji beda Mann Whitney pada kelompok tidak berpasangan mendapatkan nilai p=0,355, yang berarti bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara kelompok paracetamol dan ketorolak sebelum perlakuan dan mendapatkan nilai p=0,098, yang berarti bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara kelompok parasetamol dan ketorolak sesudah perlakuan. Analisa selanjutnya berdasarkan hasil uji beda Wilcoxon pada kelompok berpasangan mendapat nilai p=0,705 (p>0,05) yang berarti bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan agregasi trombosit antara sebelum dan sesudah pemberian ketorolak dan mendapat nilai p=0,317 (p>0,05) yang berarti bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan agregasi trombosit antara sebelum dan sesudah pemberian parasetamol
Kesimpulan: Ada perbedaan pemberian ketorolak dan paracetamol pada pasien SIRS atau sepsis, akan tetapi secara statistik tidak berbeda signifikan (p=0,098).
Kata kunci : Agregasi trombosit, paracetamol, ketorolak, SIRS , sepsis