Abstrak


Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Inside-Outside Circle (IOC) Dengan Pendekatan Matematika Realistik Untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa (Penelitian Dilakukan di Kelas VII B SMP Negeri 14 Surakarta Tahun Pelajaran 2015/2016)


Oleh :
Lely Araminta - K1309050 - Fak. KIP

ABSTRAK 

Lely Araminta. PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INSIDE-OUTSIDE CIRCLE (IOC) DENGAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA (Penelitian Dilakukan di Kelas VII B SMP Negeri 14 Surakarta Tahun Pelajaran 2015/2016). Skripsi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. Juni 2016. Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk mendeskripsikan pelaksanaan model pembelajaran kooperatif  IOC dengan PMR pada mata pelajaran matematika yang dapat meningkatkan kemampuan komunikasi matematis siswa kelas VII B SMP N 14 Surakarta dan untuk mengetahui peningkatan kemampuan komunikasi matematis siswa setelah mengikuti pembelajaran matematika dengan model pembelajaran kooperatif  IOC dengan PMR. Data yang dikumpulkan pada penelitian ini adalah data kemampuan komunikasi matematis siswa yang menyangkut 4 aspek, yaitu kemampuan gramatikal, sosiolinguistik, strategis dan diskusi. Untuk data kemampuan gramatikal, sosiolinguistik dan strategis diperoleh dari hasil tes akhir siklus, sedangkan untuk kemampuan diskusi diperoleh dari hasil observasi selama proses pembelajaran. Indikator keberhasilan penelitian ini adalah setidaknya 30% siswa telah mencapai level 3 untuk setiap aspek kemampuan komunikasi matematis yang diungkapkan oleh Olivares. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa langkah pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif IOC dengan PMR yang dapat meningkatkan kemampuan komunikasi matematis adalah: 1) Kegiatan awal, yaitu: a) Guru mengkondisikan siswa. b) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. c) Guru mengingatkan kembali materi yang sudah dipelajari. 2) Kegiatan inti: a) Siswa diberi motivasi dengan mengemukakan permasalahan kontekstual. b) Guru membagi kelas sesuai dengan aturan model pembelajaran kooperatif IOC. c) Guru membagikan LKS. d) Siswa secara berpasangan bekerjasama dan berdiskusi menyelesaikan LKS. e) Guru mengawasi jalannya diskusi. f) Guru memberikan tanda rotasi untuk membentuk pasangan baru. g) Guru meminta siswa saling berbagi informasi mengenai hasil diskusi dengan pasangan asal, sampai pasangan asal bertemu kembali. h) Siswa diberikan kesempatan untuk menyelesaikan soal lain yang belum mereka kerjakan. i) Guru meminta siswa untuk mempresentasikan hasil diskusi. j) Guru mengklarifikasi hasil diskusi. 3) Kegiatan penutup: a) Guru bersama siswa membuat kesimpulan. B) Guru meminta siswa untuk mempelajari materi berikutnya. Berdasarkan pembelajaran tersebut, persentase kemampuan komunikasi matematis siswa pada level tertinggi di siklus II pada aspek kemampuan gramatikal meningkat sebesar 30% dari siklus I menjadi 43,33%. Untuk kemampuan sosiolinguistik, meningkat dari siklus I sebesar 23,33% menjadi 33,33%. Pada aspek kemampuan strategis, meningkat sebesar 20% menjadi 33,33%, sedangkan pada kemampuan diskusi meningkat sebesar 26,67% menjadi 36,67%.

 
Kata kunci: IOC, PMR, komunikasi matematis