Abstrak


Perilaku lentur balok beton bertulang yang ditambal dengan upr-based patch repair mortar


Oleh :
Annisa Rizki - I0112012 - Fak. Teknik

Beton adalah material yang digemari dalam dunia konstruksi, namun beton memiliki kelemahan yaitu nilai kuat tariknya rendah. Penambahan tulangan pada beton dilakukan untuk mengatasi minimnya nilai kuat tarik beton. Kerusakan pada beton yang sering terjadi adalah spalling (terlepasnya bagian beton atau rontok) yang disebabkan oleh korosi tulangan. Metode yang paling tepat digunakan untuk perbaikan beton akibat laju korosi yang merusak selimut beton adalah metode penambalan (patching repair method). Pada penelitian ini akan dikaji tentang pengaruh panjang penambalan terhadap perilaku lentur pada balok beton bertulang yang ditambal dengan material UPR-based patch repair mortar. 
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimental laboratorium dengan benda uji balok beton bertulang berukuran panjang 2000 mm, lebar 150 mm dan tinggi 250 mm, dengan tulangan lentur diameter 13 mm. Pengujian dilakukan pada umur beton 90 hari. Total benda uji sebanyak 3 buah dengan spesifikasi 1 buah berupa balok beton bertulang normal (BN) dan 2 buah berupa balok beton bertulang dengan variasi panjang penambalan 400 mm (BR1) dan 2000 mm (BR2) pada bagian tarik balok. 
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh variasi panjang penambalan meningkatkan kemampuan benda uji balok dalam menahan beban maksimum dengan persentase kenaikan sebesar 2,40% untuk balok BR1 dan 8,433% untuk balok BR2 dibandingkan dengan balok beton bertulang normal. Kapasitas lentur balok beton bertulang yang berupa momen retak, momen leleh dan momen maksimal juga mengalami peningkatan serta regangan yang terjadi pun berubah. Daktilitas balok meningkat sebesar 0,147% untuk BR1 dan 0,302% untuk BR2 dibandingkan dengan balok bertulang normal. Variasi panjang penambalan juga ikut berperan mengubah pola retak dan regangan yang terjadi pada setiap penambahan beban. 
Kata kunci : balok beton bertulang, UPR-based patch repair mortar, perilaku lentur, metode perbaikan, spalling