Transit Oriented Development merupakan sebuah konsep pengembangan kawasan yang mendorong penggunaan transportasi umum berbasis transit pada kawasan campuran. Pembangunan yang dilakukan pada kawasan berkonsep TOD memprioritaskan pejalan kaki sebagai salah satu pelaku pergerakan. Hal tersebut dapat dilihat dari salah satu tujuannya yaitu menciptakan lingkungan yang ramah bagi pejalan kaki. Kawasan Dukuh Atas sebagai pusat kegiatan primer yang ditetapkan sebagai kawasan TOD dalam RTRW Provinsi DKI Jakarta 2011 – 2030 diharapkan dapat mengakomodasi pergerakan pejalan kaki dengan segala komponen yang terdapat di dalamnya. Terdapat empat komponen yang digunakan dalam mengukur kesesuaiannya dengan konsep TOD dalam mengakomodasi pergerakan pejalan kaki antara lain adalah komponen kawasan kompak, simpul transit, jalur pejalan kaki dan fasilitas penunjang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengukur nilai kesesuaian dari akomodasi pergerakan pejalan kaki terhadap konsep TOD di Kawasan Dukuh Atas. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan parameter dan indikator sebagai alat ukur. Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan observasi lapangan dan penyebaran kuisioner yang kemudian diolah dengan analisis skoring kesesuaian menurut skala Guttman. Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan nilai kesesuaian sebesar 53,8%. Hasil tersebut mengindikasi bahwa akomodasi pergerakan pejalan kaki di Kawasan Dukuh Atas sesuai dengan konsep Transit Oriented Development. Meskipun demikian, masih terdapat beberapa aspek yang perlu ditingkatkan pelayanannya dari segi kuantitas dan kualitas agar dapat mengakomodasi pergerakan pejalan kaki secara optimal.