Abstrak


Pengaruh Biaya Distribusi terhadap Volume Penjualan pada PRIMKOPTI di Klaten


Oleh :
Dwi Cahyono - F3200104 - Fak. Ekonomi dan Bisnis

Saluran distribusi terdiri dari seperangkat lembaga yang melakukan semua kegiatan (fungsi) yang digunakan untuk menyalurkan produk dan status kepemilikannya dari produksi ke konsumsi. Kegiatan distribusi dalam suatu koperasi mempunyai peranan yang penting sebab tanpa adanya saluran distribusi yang tepat maka penjualan produk tidak dapat maksimal. Masalah pelaksanaan saluran distribusi yang kurang efektif dan karena banyaknya persaingan serta kondisi perekonomian yang tidak stabil mengakibatkan volume penjualan kurang dari target penjualan. Permasalahan ini melatar belakangi Tugas Akhir berjudul : “PENGARUH BIAYA DISTRIBUSI TERHADAP VOLUME PENJUALAN PADA PRIMKOPTI DI KLATEN”.

Tujuan penulis melakukan penelitian adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh biaya distribusi terhadap volume penjualan pada PRIMKOPTI di Klaten. Metodologi yang digunakan dalam penelitian adalah riset lapangan dengan metode wawancara dan dokumentasi serta riset kepustakaan.

PRIMKOPTI Klaten dalam melaksanakan kegiatan distribusi menggunakan saluran distribusi langsung, yaitu dengan menjual kedelai ke pengrajin tempe tahu atau anggota melalui unit-unit yang ada diberbagai daerah dimana sebagian besar penduduknya bekerja sebagai pengrajin tempe tahu atau anggota koperasi.

Metode yang digunakan untuk menganalisis data adalah analisis Regresi Linier dan Ko-efisien Korelasi. Dari analisis data yang ada, diperoleh persamaan Regresi Linier y = - 494.198,84 + 109,27x. Dari perhitungan tersebut penulis dapat menarik kesimpulan pengaruh antara biaya distribusi dengan volume penjualan yaitu: Apabila biaya distribusi nilainya nol, maka volume penjualan rata-rata sebesar Rp 494.198,84. Hal ini disebabkan anggota melalui unit-unit usaha yang ada membeli langsung ke PRIMKOPTI, sehingga PRIMKOPTI belum mengeluarkan biaya distribusi. Dan apabila biaya distribusi naik sebesar Rp 1,00 maka volume penjualan akan naik sebesar Rp 109,32 per triwulan. Sedangkan dari Ko-efisien korelasi, r = 0,52 maka hal itu berarti hubungan kedua variabel positif dan kuat.

Saran yang dapat penulis berikan adalah PRIMKOPTI sebaiknya berusaha mempertahankan kualitas produk yang dipasarkan dan PRIMKOPTI hendaknya selalau mengikuti perkembangan pasar sehingga mengetahui persaingan terutama dalam hal tingkat harga yang ada di pasar.