Abstrak


Pengaruh Variasi Suhu Air dan Lama Perendaman Terhadap Viabilitas Benih, Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Sambiloto (Andrographis Paniculata Ness)


Oleh :
Pujiono - H0100077 - Fak. Pertanian

ABSTRAK Besarnya kebutuhan industri obat tradisional akan simplisia sambiloto yang belum terpenuhi, merupakan suatu peluang sekaligus tantangan untuk memenuhinya melalui teknik budidaya tanaman sambiloto yang sesuai. Langkah awal dalam membudidayakan sambiloto adalah mengetahui cara pematahan dormansi benih yang memberikan peluang respon pertumbuhan tanaman terbaik, salah satu cara tersebut adalah dengan perendaman benih dalam air panas. Tujuan penelitian untuk mempelajari pengaruh variasi suhu dan lama perendaman serta interaksi antara kombinasi keduanya terhadap viabilitas benih, pertumbuhan dan hasil tanaman sambiloto. Penelitian ini telah dilaksanakan di Laboratorium Ekologi dan Manajemen Produksi Tanaman dan di Rumah Kaca Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret pada bulan Februari 2004 sampai Juli 2004 pada ketinggian tempat 95 m diatas permukaan laut. Penelitian dilaksanakan dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) secara faktorial yang terdiri dari dua faktor dan tiga ulangan Faktor I adalah suhu air perendaman yang terdiri dari lima taraf (Suhu air 30? C, 40? C, 50? C, 60? C,70? C), dan faktor II adalah lama perendaman yang terdiri dari empat taraf (Lama perendaman 5 menit, 10 menit, 15 menit, 20 menit) sehingga diperoleh 20 kombinasi perlakuan dan setiap kombinasi perlakuan diulang tiga kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai duga daya berkecambah tertinggi yang dihasilkan sebesar 88,6 % pada suhu perendaman 60º C selama 16 menit, sedangkan nilai duga kecepatan berkecambah tertinggi yang dihasilkan sebesar 12,2 %/etmal yang dihasilkan pada suhu perendamaman 60º C selama 16 menit. Lama perendaman berpengaruh nyata pada semua variabel viabilitas benih, dan tidak berpengaruh nyata pada semua variabel pertumbuhan dan hasil sambiloto kecuali jumlah cabang.