;

Abstrak


Proses Berpikir Kritis Siswa Pada Kemampuan Akademik Berbeda Dalam Memecahkan Masalah Pewarisan Sifat Dan Upaya Pengoptimalannya Melalui Scaffolding


Oleh :
Nadiyah Rif’atul ‘azizah - S831608032 - Sekolah Pascasarjana

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses berpikir kritis siswa berkemampuan akademik atas, sedang, dan bawah dalam menyelesaikan masalah pada materi pewarisan  sifat sebelum dan sesudah  scaffolding. Proses berpikir kritis menurut Ennis terdiri dari 6 tahap yaitu fokus, alasan, kesimpulan, situasi, kejelasan, dan tinjau ulang.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif eksploratif dengan menggunakan metode think aloud. Penelitian dilakukan di SMAN 2 Surakarta. Penentuan subjek penelitian dengan teknik purposive sampling yaitu mempertimbangkan hasil jawaban tertulis, level kemampuan akademik, dan keterampilan komunikasi yang baik, sehingga terpilih 2 siswa akademik atas, 2 siswa  akademik  sedang,  dan  2  akademik  bawah.  Pengumpulan  data menggunakan: 1) instrumen bantu permasalahan pewarisan sifat yang telah dikembangkan mengacu pada proses berpikir kritis Ennis sebagai instrumen pengumpulan data proses berpikir kritis siswa; 2) instrumen pedoman scaffolding mengacu pada level 2 dan level 3 scaffolding menurut Anghileri; 3) instrumen analisis perkembangan intelektual asimilasi dan akomodasi menurut Teori Piaget sebagai alat bantu analisis proses berpikir asimilasi akomodasi. Data yang diperoleh berupa data hasil jawaban tertulis dan hasil think aloud subjek. Teknik analisis data diadaptasi dari Miles & Huberman meliputi pembuatan transkrip, menelaah data dari semua sumber, mereduksi data, membuat satuan analisis dan pengkodean, uji validitas data dengan triangulasi, membuat skema struktur proses berpikir sebelum dan sesudah scaffolding, dan menyimpulkan.
Hasil penelitian disimpulkan bahwa: 1) siswa kemampuan akademik atas sebelum scaffolding telah memenuhi semua proses berpikir kritis, tetapi belum tepat, sesudah scaffolding dapat menyelesaikan dengan baik, 2) siswa kemampuan akademik  sedang  sebelum  scaffolding  telah  memenuhi  semua  proses  berpikir kritis, tetapi belum tepat, sesudah scaffolding dapat menyelesaikan dengan baik,
3) siswa kemampuan akademik bawah sebelum scaffolding melakukan beberapa proses berpikir kritis dan belum tepat, sesudah scaffolding dapat menyelesaikan dengan baik.