Abstrak


Persepsi Petani terhadap Kinerja Penyuluh Pertanian dalam Kegiatan Gelar Lapang Inovasi Pertanian (GLIP) di Kecamatan Guluk-Guluk, Kab. Sumenep


Oleh :
Siti Nur Astuti - H0413043 - Fak. Pertanian

ABSTRAK

Gelar Lapang Inovasi Pertanian (GLIP) merupakan salah satu strategi untuk mengkomunikasikan inovasi teknologi pertanian kepada khalayak/pelaku utama/petani dan stakeholder lainnya agar terjadi percepatan penerapan inovasi. Keberhasilan kegiatan GLIP didukung oleh banyak faktor, salah satunya adalah penyuluh, baik penyuluh PNS maupun THL-TBPP di Kecamatan Guluk-Guluk. Penyuluh diharapkan dapat mendampingi petani dalam melaksanakan program GLIP sehingga produktivitas padi meningkat. Semakin bagus kinerja penyuluh, maka produktivitas akan semakin meningkat. Kinerja penyuluh dalam penelitian ini dipersepsikan oleh tingkat kepuasan petani yang menerima jasa penyuluhan pertanian. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengkaji tingkat kinerja penyuluh dalam kegiatan GLIP, mengkaji persepsi petani terhadap kinerja penyuluh pertanian dalam kegiatan GLIP dan menganalisis hubungan antara faktor-faktor pembentuk persepsi dan persepsi petani terhadap kinerja penyuluh dalam kegiatan GLIP.
Metode dasar yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan teknik survei. Lokasi penelitian ditentukan secara purposive sampling yaitu di Kecamatan Guluk-Guluk Kabupaten Sumenep. Metode pengambilan sampel menggunakan metode purposive random sampling sebanyak 60 petani yang berasal dari 10 kelompok tani yang tersebar di Desa Bragung, Desa Guluk-Guluk, Desa Pordapor dan Desa Penanggungan. Analisis data menggunakan analisis Nilai Prestasi Kerja (NPK) dan analisis korelasi rank spearman (rs). Faktor pembentuk persepsi petani terhadap kinerja penyuluh adalah pendidikan formal, pendidikan non formal, pendapatan, pengalaman, kekosmopolitan dan lingkungan sosial.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa : 1) Tingkat kinerja penyuluh pada kegiatan GLIP berada pada kategori cukup sebesar 64,28; 2) Persepsi petani terhadap kinerja penyuluh berdasarkan indikator persiapan penyuluhan, indikator pelaksanaan penyuluhan, indikator responsibilitas, indikator kepastian berada pada kategori baik. Sementara indikator evaluasi penyuluhan dan indikator responsivitas berada pada kategori sangat baik; 3) Berdasarkan uji korelasi rank spearman (rs) menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara pendidikan non formal, pendapatan, pengalaman berusahatani dan kekosmopolitan dengan persepsi petani terhadap kinerja penyuluh dalam kegiatan GLIP. Pendidikan formal memiliki hubungan yang signifikan dengan persepsi petani terhadap kinerja penyuluh dalam kegiatan GLIP. Sementara lingkungan sosial memiliki hubungan yang sangat signifikan dengan persepsi petani terhadap kinerja penyuluh dalam kegiatan GLIP.