Abstrak


Analisis Produksi dan Keuntungan Usaha Tambak Bandeng di Kabupaten Cilacap


Oleh :
Dyah Kumalasari - F0199030 - Fak. Ekonomi dan Bisnis

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh variabel tenaga kerja, luas lahan tambak, benih, pakan tambahan, pupuk, pestisida, terhadap produksi usaha tambak bandeng di Kabupaten Cilacap, untuk mengetahui bagaimana skala hasil usaha pada usaha tambak bandeng, dan untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel upah, luas lahan, harga benih, harga pakan tambahan, harga pupuk, dan harga pestisida terhadap keuntungan yang diterima petani bandeng di Kabupaten Cilacap.

Latar belakang dilakukannya penelitian ini adalah adanya perubahan perilaku dan gaya hidup masyarakat yang menganggap ikan mempunyai kandungan protein hewani yang tinggi dengan kadar lemak dan kolesterol yang rendah sehingga meningkatkan konsumsi ikan. Namun mengingat produksi penangkapan ikan di laut sudah tidak dapat ditingkatkan lagi, maka saat ini diperlukan usaha budidaya. Hal ini memberikan peluang strategis bagi Indonesia, dimana Indonesia memiliki potensi perikanan yang meliputi sumber daya ikan dilaut yang pemanfaatannya belum optimal serta ketersediaan lahan yang luas, iklim yang menunjang untuk budidaya ikan. Salah satu ikan yang populer dikembangkan adalah ikan bandeng karena budidaya bandeng lebih aman ditinjau dari resiko kegagalan panen maupun resiko fluktuatif harga pemasaran dibanding dengan budidaya lain, misalnya udang.

Penelitian ini merupakan analisis data primer dengan teknik penarikan sampel adalah random sampel proporsional. Responden adalah petani tambak bandeng di Kabupaten Cilacap. Data yang telah diolah menggunakan metode analisis regresi berganda, uji t, uji F, uji R2, uji R, dan uji asumsi klasik.

Hasil analisis menunjukkan bahwa tenaga kerja, luas lahan tambak, benih, pakan tambahan, pupuk, dan pestisida berpengaruh positif terhadap produksi tambak bandeng di Kabupaten Cilacap. Berdasar penjumlahan kelima elastisitas faktor produksi menunjukkan bahwa skala hasil usaha tambak bandeng di Kabupaten Cilacap berada dalam kondisi Increasing Return to Scale. Pada analisis keuntungan, variabel upah, luas lahan, harga pupuk, berhubungan positif terhadap keuntungan yang diterima petani tambak. Variabel harga benih, harga pakan tambahan, dan harga pestisida berhubungan negatif dengan keuntungan yang diterima petani tambak.

Saran yang diberikan adalah petani tambak harus dapat mengusahakan tambak dengan lebih intensif, menambah dan mengkombinasikan penggunaan faktor produksi diatas secara tepat untuk meningkatkan produksi. Disarankan juga kepada petambak untuk meneruskan dan mengembangkan usahanya dengan berupaya menambah input seperti tenaga kerja, luas lahan tambak, benih, pakan tambahan, pupuk, dan pestisida dan mengubah mengubah pengkombinasian input yang tepat dengan biaya tertentu yang akan menghasilkan keuntungan maksimal.