;

Abstrak


Determinan Selisih Tarif Indonesian case based groups (INA-CBGs) dan Tarif Rumah Sakit pada Pasien Stroke di Rumah Sakit UNS


Oleh :
Dewi Wulandari - S021702041 - Sekolah Pascasarjana

Latar Belakang: Pembiayaan kesehatan merupakan hal krusial dalam era Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Rumah sakit dituntut untuk dapat melakukan efisiensi biaya dengan tidak mengurangi kualitas pelayanan kesehatan itu sendiri. Stroke, penyakit dengan mortalitas dan morbiditas yang tinggi, memiliki dampak tinggi pada pembiayaan rumah sakit. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis determinan tarif rumah sakit dan tarif INA-CBGs pada pasien stroke di rumah sakit UNS.  
Subjek dan Metode: Penelitian ini adalah studi analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Sebanyak 113 pasien diikutkan dalam penelitian yang berlangsung selama bulan April hingga Mei 2019 melalui metode fixed disease sampling. Semua data terkait selisih tarif, biaya obat-obatan, lama masa perawatan, penggunaan unit intensif, kelas perawatan, dan tingkat keparahan penyakit diambil melalui rekam medis dan billing pasien, kemudian dilakukan analisa dengan regresi linier ganda.
Hasil: Biaya obat-obatan merupakan faktor yang terkuat dalam mempengaruhi selisih tarif (B=-0.998). Biaya obat-obatan (b=-1.84;CI 95%=-2.59 hingga -1.08; p<0 b=-762.67;CI b=-4996.85;CI b=1621.85;CI p=0.008) b=1745.33;CI p=0.011), b=395.68;CI b=1060.57;CI p=0.041)>Kesimpulan: Tarif rumah sakit pada pasien stroke lebih besar dibanding tarif INA-CBGs, dengan biaya obat-obatan dan penggunaan unit intensif sebagai faktor terkuat yang meningkatkan tarif rumah sakit.
Kata Kunci: tarif INA-CBGs, tarif rumah sakit, stroke, RS UNS.