Abstrak


Analisis Faktor Sosial Ekonomi yang Memengaruhi Pendapatan Usahatani Bawang Putih di Kecamatan Tawangmangu Kabupaten Karanganyar Provinsi Jawa Tengah


Oleh :
Nanie Gunawan - H0815085 - Fak. Pertanian

 
Bawang putih merupakan salah satu tanaman hortikultura yang sedang
digadang-gadang untuk swasembada pada tahun 2021. Produksi yang terus
meningkat pada tahun 2012 hingga 2016 menjadi salah satu tolak ukur upaya
swasembada tersebut, namun pada tahun 2017 produksi mengalami penurunan
sehingga mempengaruhi pendapatan usahatani bawang putih. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui biaya dan pendapatan yang diperoleh petani bawang
putih, mengetahui efisiensi tanaman bawang putih dan mengetahui faktor-faktor
sosial ekonomi yang berpengaruh terhadap pendapatan usahatani bawang putih.
Metode dasar penelitian adalah deskriptif. Penentuan lokasi secara
pusposive. Penelitian dilakukan pada tiga desa, yaitu Desa Kalisoro, Desa
Blumbang dan Desa Gondosuli. Penentuan jumlah sampel menggunakan jumlah
sampel berdistribusi normal minimal 30 dan setiap desa menggunakan metode
proportional random sampling. Pengambilan sampel secara accidental sampling
sebanyak 60 responden. Data yang digunakan adalah data primer dan data
sekunder. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis usahatani, efisiensi
usahatani dan analisis regresi linier berganda.
Hasil analisis usahatani menunjukkan bahwa besarnya rata-rata biaya yang
dikeluarkan petani bawang putih di Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten
Karanganyar sebesar Rp. 9.735.791/MT dan besarnya rata-rata pendapatan yang
diterima petani sebesar Rp. 6.755.999/MT. Nilai efisiensi yang didapat oleh petani
bawang putih adalah sebesar 1,6 sehingga usahatani dikatakan layak untuk
dilanjutkan. Faktor sosial ekonomi biaya bibit, luas lahan, pengalaman, biaya
pupuk kandang dan biaya upah tenaga kerja luar berpengaruh secara individu
berpengaruh signifikan terhadap pendapatan usahatani dalam usahatani bawang
putih di Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, sedangkan jumlah
tanggungan keluarga dan pendidikan  secara individu tidak berpengaruh
signifikan terhadap pendapatan usahatani bawang putih di Kecamatan
Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar.
Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat disarankan bahwa pengoptimalan
biaya produksi perlu dilakukan dengan mengoptimalkan penggunaan saran
produksi berupa pupuk kandang. Pengembangan varietas lokal yaitu
Tawangmangu Baru perlu dikembangkan mengingat upaya swasembada bawang
putih. Waktu penanaman juga perlu diperhatikan mengingat kondisi curah hujan
yang saat ini tidak menentu sehingga menyebabkan tanaman bawang putih
menjadi rusak dan layu Pemanfaatan luas garapan juga perlu dipertimbangkan
agar hasil panen besar dan meningkatkan nilai pendapatan. penggunaan tenaga
kerja luar yang dimaksimalkan dengan menggunakan juga tenaga kerja dalam
dalam mengusahakan usahatani bawang putih sehingga biaya yang digunakan
dalam upah tenaga kerja luar dapat dikurangi.