Abstrak


Analisis Risiko Usaha Pembenihan Ikan Nila Merah di Kelompok Pembudidaya Ikan Mino Ngremboko Kecamatan Ngemplak Kabupaten Sleman


Oleh :
Rio Andhika - H0814118 - Fak. Pertanian

 
KPI Mino Ngremboko merupakan kelompok terbesar di Kecamatan
 
Ngemplak yang membudidayakan benih ikan nila merah. Budidaya benih ikan
nila merah merupakan salah satu usaha yang mempunyai prospek yang tinggi
Meskipun terdapat potensi untuk mengembangkan usaha pembenihan ikan nila
merah, KPI Mino Ngremboko tetap perlu memperhitungkan adanya risiko.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besar penerimaan, biaya, dan
pendapatan yang diterima pembudidaya benih ikan nila merah, risiko produksi,
risiko harga dan risiko pendapatan, serta merumuskan penanggulangan risiko
produksi, risiko harga, dan risiko pendapatan pada Kelompok Pembudidaya Ikan
Mino Ngremboko.
Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
deskriptif. Penelitian ini dilakukan di KPI Mino Ngremboko, Kecamatan
Ngemplak. Metode pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara purposive
dengan alasan Kecamatan Ngemplak merupkan penghasil benih ikan nila terbesar
di Kabupaten Sleman . Metode penentuan sampel yang digunakan adalah metode
sensus. Jenis dan sumber data yang digunakan terdiri dari data primer dan data
sekunder. Data primer terdiri data responden dan keadaan lapangan yang
berkaitan dengan risiko, Data sekunder terdiri dari data anggota, produksi, dan
simpanan produksi KPI Mino Ngremboko, data Dinas Pertanian, Pangan, dan
Perikanan yang berhubungan dengan produksi benih ikan nila merah. Teknik
pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan pencatatan. Analisis yang
digunakan adalah analisis biaya, pendapatan, BEP dan koefisien variasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa besar penerimaan adalah sebesar Rp.
20.817.602,00, biaya pembenihan sebesar Rp. 14.576.288,00, sedangkan besar
pendapatan adalah Rp. 6.241.315,00. Terdapat risiko produksi, risiko harga, dan
risiko pendapatan pada pembenihan ikan nila merah di KPI Mino Ngremboko.
Sumber risiko yang muncul adalah tingkat kematian benih ikan yang tinggi, harga
pakan yang meningkat, dan keterbatasan lahan untuk meningkatkan produksi.
Nilai koefisien variasi (CV) dari risiko produksi, risiko harga, risiko pendapatan
menunjukkan risiko yang terdapat pada pembenihan ikan nila merah tergolong
rendah. Sementara itu nilai L dari risiko harga, risiko produksi, dan risiko
pendapatan menunjukkan hasil positif dan nilainya lebih besar dari BEP. Upaya
yang telah dilakukan oleh pembudidaya dalam mengurangi risiko yang ada di KPI
Mino Ngremboko yaitu mengatur jam pemberian pakan ikan, mengoptimalkan
kolam lain, menggunakan obat-obatan, mencampurkan pakan lain untuk menekan
harga pakan yang terus meningkat, menggunakan micro bubble generator untuk
meningkatkan jumlah produksi. KPI Mino Ngremboko disarankan menggunakan
teknologi untuk menstabilkan suhu dan pH air kolam, mengkoordinasikan harga
jual, serta melanjutkan mitra terkait merk pakan dan micro bubble generator.