Abstrak


Sekolah Kedokteran Hindia-Belanda di Surabaya Tahun 1913-1942


Oleh :
Martini - C0514030 - Fak. Ilmu Budaya

Abstrak

Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini yaitu (1) latar belakang berdirinya Sekolah Kedokteran Hindia-Belanda di Surabaya, (2) perkembangan Sekolah Kedokteran  Hindia-Belanda  di Surabaya tahun1913-1942, (3) pengaruh yang   ditimbulkan dengan   berdirinya   Sekolah   Kedokteran   Hindia-Belanda   di Surabaya tahun 1913-1942.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Sekolah Kedokteran Hindia Belanda di Surabaya didirikan sebagai usaha pemerintah untuk memenuhi kebutuhan tenaga medis yang semakin tinggi. Penelitian ini menggunakan metode sejarah yang dimulai dengan tahap heuristik yaitu pengumpulan sumber data yang berupa arsip, surat kabar sezaman, artikel dan jurnal setema serta buku-buku referensi. Tahap kedua yaitu kritik sumber yaitu untuk mendapatkan sumber yang sesuai, sumber perlu dibandingkan dan dikritik secara ekstern dan intern. Tahap ketiga yaitu interpretasi yaitu tahap menganalisis data yang diperoleh sehingga akan memperoleh fakta-fakta yang terjadi dalam suatu peristiwa. Tahap terakhir adalah historiografi yaitu menuliskan laporan penelitian dengan menyajikan semua fakta dalam bentuk tulisan sejarah.
Pada abad ke 20, pemerintah Hindia Belanda mulai memikirkan kehadiran pendidikan  tinggi  bagi  golongan  bumiputera  dan  sekolah  tinggi  pertama  yang didirikan adalah Sekolah Dokter Jawa. Pada tanggal 2 Januari 1849 pemerintah telah mengambil keputusan untuk mendirikan sebuah sekolah Ahli Kesehatan yang kemudian berubah menjadi menjadi School Tot Opleiding Voor Inlandsche Artsen (STOVIA) pada tahun 1902. Ketika kebutuhan akan tenaga medis semakin tinggi, maka pemerintah kolonial bermaksud untuk memperluas pendidikan dokter ke Surabaya. Sekolah Kedokteran Hindia-Belanda atau Nederlandsch Indische Artsen School (NIAS) didirikan di Surabaya pada tahun 1913 bagi penduduk pribumi. Lulusan NIAS secara resmi disebut Dokter Jawa. Selama perjalanannya, NIAS mengalami berbagai hambatan seperti terbatasnya staf pengajar, kurangnya buku, dan fasilitas penunjang profesi kesehatan. Berdirinya sekolah kedokteran tersebut memberikan pengaruh bagi masyarakat baik dalam bidang organisasi politik maupun di bidang sosial yang diantaranya adalah pendirian rumahsakit dan yayasan.
Kesimpulan dari penelitian ini yaitu Sekolah Kedokteran Hindia Belanda didirikan di Surabaya dengan maksud untuk memenuhi kebutuhan pemerintah akan tenaga medis yang semakin tinggi. Kemudian pendirian sekolah tersebut memberikan pengaruh kepada masyarakat baik di bidang politik maupun sosial.

Kata Kunci : Sekolah Kedokteran, Hindia Belanda, Surabaya