ABSTRAK
Perkembanganritel modern di Kota Semarang semakin berkembang, baik dari jenis minimarket hingga pusat perbelanjaan. Penentuan lokasi ritel modern sebagai salah satu jasa pelayanan ekonomi kota perlu di perhatikan agar dapat memberikan pelayanan yang efisien sehingga fasilitas pelayanan ekonomi kota dapat dimanfaatkan dan diakses dari berbagai penjuru kota. Dalam menentukan lokasi ritel modern yang baik, diperlukan aksesibilitas yang tinggi sehingga lokasi ritel modern dapat diakses dengan mudah oleh pengunjung di setiap penjuru kota. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk menentukan tingkat aksesibilitas suatu area dalam satu kota adalah dengan analisis space syntax, yang memiliki 3 variabel utama yaitu konektifitas, integrasi, dan intelligibility. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis keberadaan ritel modern di Kota Semarang berdasarkan analisis space syntax, sehingga dapat memberikan informasi tambahan mengenailokasi mana yang memiliki potensi untuk didirikan ritel modern agar fasilitas pelayanan ekonomi di Kota Semarang semakin efisien. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan analisis space syntax, dan overlay dengan memanfaatkan GIS. Hasil analisis menunjukkan bahwa secara umum jaringan jalan Kota Semarang memilik inilai konektivitas yang rendah namun memiliki nilai integrasi yang tinggi. Sebanyak 341 (darijumlah total 467) ritel modern di Kota Semarang sudahberlokasi pada area dengan tingkat aksesibilitas yang tinggi, yang ditunjukkan dengan berlokasi pada area dengan nilai konektifitas dan integrasi yang tinggi.Sebanyak 10 ritel modern (dari total jumlah 467) terletak pada lokasi dengan aksesibilitas yang rendah.Berdasar kanteori, isu, dan hasil analisis yang telah dilakukan makalokasi ritel modern di Kota Semarang sudah sesuai berdasarkan hasil analisis space syntax.
Kata kunci: RITEL MODERN, AKSESIBILITAS, SPACE SYNTAX, KOTASEMARANG
