Abstrak


Hikayat Damarwulan Koleksi Royal Asiatic Society: Suntingan Teks Disertai Analisis Sastra Bandingan


Oleh :
Mar’atus Syarifah - B0215038 - Fak. Ilmu Budaya

Permasalahan dalam penelitian ini, yaitu (1) Bagaimana suntingan teks Hikayat Damarwulan; (2) Bagaimana persamaan dan perbedaan fakta cerita yang terdapat dalam Hikayat Damarwulan dan film Damar Wulan. Penelitian bertujuan menyajikan suntingan teks Hikayat Damarwulan. Di samping itu, juga bertujuan mendeskripsikan perbandingan fakta cerita pada Hikayat Damarwulan dan film Damar Wulan. Sumber data yang digunakan adalah naskah Hikayat Damarwulan dengan kode RAS Malay 11, yang tersimpan di Royal Asiatic Society of Great Britain and Ireland. Penelitian ini juga menggunakan sumber data film yang berjudul Damar Wulan yang diproduksi oleh Gentabuana Paramita. Metode penyuntingan yang digunakan adalah metode standar. Data penelitian dikumpulkan melalui teknik pustaka dan capturing scene. Teknik pengolahan data penelitian adalah tahap deskripsi, tahap analisis, dan tahap evaluasi.
Kritik teks terhadap Hikayat Damarwulan adalah terdapat kesalahan salin tulis yang terdiri atas 25 lakuna, 2 adisi, 12 subtitusi, dan 3 ditografi. Perbandingan yang dilakukan terhadap Hikayat Damarwulan dan film Damar Wulan menghasilkan tiga uraian penting. Pertama, alur dalam Hikayat Damarwulan dan  film Damar Wulan mengunakan alur maju. Karakter sentaral dalam Hikayat Damarwulan dan film Damar Wulan hanya satu, yaitu Damarwulan atau Damar.
Dalam Hikayat Damarwulan terdapat 23 karakter bawahan, sedangkan film Damar Wulan terdapat 15 karakter bawahan. Hikayat Damarwulan dan film Damar Wulan memiliki 11 karakter bawahan yang sama dan dapat dibandingkan. Latar tempat yang paling dominan dalam Hikayat Damarwulan adalah Majapahit. Terdapat pula latar di luar Majapahit meliputi Kerajaan Blambangan, Lumajang, Tuban, Puger, Probolinggo, Gua Sigala-gala, Gunung Kedandar, dan Gunung Welas. Latar tempat yang dominan digunakan dalam film Damar Wulan adalah Jakarta yang meliputi PT Majapahit, PT Blambangan, dan rumah Logender. Terdapat juga latar waktu yang diasosiasikan pada kalimat tertentu. Latar sosial yang terdapat dalam Hikayat Damarwulan adalah kehidupan masyarakat kerajaan Jawa, sedangkan latar sosial dalam film Damarwulan adalah masyarakat kapitalis yang penuh persaingan. Latar suasana (atmosfer) dalam hikayat dan film meliputi suasana marah, sedih, menegangkan, romantis, bahagia, meriah, dan gelisah.

Kata kunci: Hikayat Damarwulan, suntingan, film, dan sastra bandingan