Abstrak


Studi kasus: eksistensi diri transgender (maleto-female)


Oleh :
Ririn Hernawati - G0114084 - Fak. Kedokteran

Transgender merupakan kondisi psikologis dimana individu merasa jenis kelamin
yang ada sejak lahir tidak dapat menggambarkan identitas gender yang
diekspresikan dan terjadi secara terus-menerus, tetapi individu tersebut tidak
sampai melakukan pergantian jenis kelamin. Kehidupan transgender tidak terlepas
dari perjuangan, terutama perjuangan memperoleh hak dan kebebasan dalam
menyuarakkan identitas diri yang sesungguhnya. Di dalam memperjuangkan
identitas yang sesungguhnya, transgender dihadapkan berbagai persoalan, baik
secara internal maupun eksternal yang memengaruhi kehidupan dan membuat
transgender merasa menderita. Kondisi penderitaan tersebut menjadi suatu
tantangan untuk dapat memaknai kehidupannya. Oleh karena itu, penting bagi
transgender untuk memaknai keberadaan dirinya dengan potensi-potensi yang
dimiliki untuk mencapai tujuan hidup, yaitu kehidupan yang autentik dan
mencapai kebermaknaan hidup atau disebut sebagai eksistensi diri. 
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menelusuri dan melakukan analisa secara
mendalam mengenai kehidupan trangender agar dapat memberikan gambaran
proses pencapaian eksistensi dirinya. Penelitian ini menggunakan metode
penelitian kualitatif dengan rancangan studi kasus. Subjek pada penelitian ini
dipilih menggunakan teknik purposive sampling. Subjek berjumlah satu orang
yang merupakan seorang transgender (male – to – female), yakni seseorang
dengan jenis kelamin laki-laki yang telah bertransformasi secara penampilan dan
gaya hidup menjadi perempuan tanpa melakukan perubahan kelamin. Metode
pengumpulan data yang digunakan adalah riwayat hidup, wawancara, dan
observasi. 
Hasil penelitian menggambarkan bahwa proses pencapaian eksistensi diri subjek
berada pada tahap ketiga (freedom). Pada tahap ini menunjukkan subjek mampu
menetapkan arah hidupnya, menjalankan kehidupannya sesuai dengan arah hidup
yang telah ditentukannya, dan mempertahankan kehidupannya. Tercapainya
eksistensi diri subjek pada tahap freedom disebabkan adanya faktor pendukung
dan penghambat yang memberikan pengaruh terhadap pencapaian eksistensi diri
subjek tersebut.  
Kata Kunci : transgender, male – to – female, eksistensi diri