Abstrak


Analisis faktor-faktor marketing mix (7p) terhadap keputusan pembelian konsumen pada Wedangan Lawang Djoendjing Di Kota Surakarta


Oleh :
Salafus Asbabun Imam - H0815113 - Fak. Pertanian

Salafus Asbabun Imam. H0815113. 2019. Analisis Faktor-Faktor Marketing Mix (7P) Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Wedangan Lawang Djoendjing di Kota Surakarta. Dibimbing oleh Nuning Setyowati, S.P.,M.Sc     dan Isti Khomah, S.P., M.Si. Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Wedangan bermula di kota Surakarta yang berasal dari sebuah kata berbahasa Jawa “wedang” yang berarti minuman. Wedangan sendiri dapat berarti suatu tempat makan sederhana yang buka pada malam hari dimana kita bisa menikmati berbagai macam makanan dan minuman sambil duduk bersantai untuk sekedar menikmati suasana yang ada atau bahkan bersosialisasi kepada sesama warga ataupun teman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor marketing mix yang berpengaruh terhadap keputusan pembelian di wedangan Lawang Djoendjing, dan mengetahui variabel yang paling dominan terhadap keputusan pembelian di wedangan Lawang Djoendjing. Metode dasar penelitian adalah deskriptif dan analitik. Metode penentuan lokasi penelitian dilakukan secara purposive mengambil lokasi di Lawang Djoendjing yang bertempat di Gang. Gunung Kelud II No.7, Kadipiro, Banjarsari, Kota Surakarta, Jawa Tengah. Metode penentuan responden dilakukan dengan Convenience sampling. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Analisis data menggunakan aplikasi Microsoft Excel dan SPSS (1) Transformasi Data, (2) Uji Validitas dan Reliabilitas untuk mengetahui butir kuisioner valid dan reliable (3) Analisis Faktor dengan aplikasi SPSS untuk mengetahui faktor marketing mix yang mempengaruhi keputusan pembelian konsumen Lawang Djoendjing.

Hasil analisis faktor menunjukkan presentase total varian 66,363%. Hal ini menunjukkan bahwa penelitian ini mampu menjelaskan faktor marketing mix yang berpengaruh terhadap keputusan pembelian pada wedangan Lawang Djoendjing 66,363%. Sedangkan sisanya 33,637% dijelaskan oleh faktor lain yang tidak diteliti. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 28 variabel, terbentuk 5 faktor inti dan menghasilkan 25 variabel yang memenuhi kriteria yang telah ditentukan. Faktor tersebut adalah faktor Lingkungan Fisik (2,538), faktor  Penampilan (1,853),  faktor  Tempat dan Harga (1,617),  faktor  Desain (1,426),  dan  Promosi (1,147). Hasil penlitian menunjukkan variabel yang paling dipertimbangkan disetiap faktor inti baru yang terbentuk dengan faktor loading tertinggi antara lain variabel kebersihan ruang makan, iklan media cetak, lokasi penjualan, desain furniture, dan informasi dari mulut ke mulut. Saran yang dapat dirumuskan berdasarkan kesimpulan dan hasil penelitian adalah tempat penjualan harus selalu menjaga tingkat kebersihan ruang makan agar konsumen menjadi semakin loyal dan terus melakukan keputusan pembelian, sebaiknya Lawang Djoendjing juga memberikan promo yang lebih menarik konsumen dari segala segmen masyarakat karena hal tersebut dapat bertujuan untuk meningkatkan konsumen yang melakukan pembelian, sebaiknya Lawang Djoendjing memberikan daftar menu yang lenkap, sebaiknya Lawang Djoendjing selalu menjaga kualitas desain yang unik dan artistik, sebaiknya pelaku usaha Lawang Djoendjing membangun koneksi dengan konsumenn lewat kritik dan saran.