Abstrak


Analisis Hubungan antara Cognitive Dissonance dan Persepsi terhadap Kualitas Jasa pada Mahasiswa S1 Reguler Angkatan 204 di Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret


Oleh :
Muchlis Harry Subekti - F0201075 - Fak. Ekonomi dan Bisnis

Persaingan di dalam dunia pendidikan dewasa ini semakin ketat, hal ini menuntut lembaga perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta untuk meningkatkan mutunya. Semakin beragamnya pilihan serta program yang ditawarkan, membuat calon mahasiswa harus selektif di dalam memutuskan lembaga perguruan tinggi mana yang layak untuk dipilih. Bila proses pemilihan tidak dipertimbangkan secara matang, maka akan timbul gejala disonansi dalam benak mahasiswa tersebut, di mana hal ini akan menimbulkan perasaan psikologis yang tidak nyaman.

Adapun permasalahan yang hendak dicari jawabannya dalam penelitian ini adalah 1) apakah ada hubungan yang berkebalikan antara perubahan persepsi terhadap kualitas jasa dengan disonansi pada periode waktu yang berbeda, 2) apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara dua periode waktu di dalam pengukuran persepsi terhadap kualitas jasa, 3) apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara dua periode waktu di dalam pengukuran disonansi, dan 4) apakah dimensi reliability dari kualitas jasa adalah dimensi yang paling tidak stabil dibanding dimensi lainnya. Sehubungan dengan masalah tersebut maka diajukan hipotesis sebagai berikut yaitu: diduga ada hubungan yang berkebalikan antara perubahan persepsi terhadap kualitas jasa dengan disonansi pada periode waktu yang berbeda, diduga terdapat perbedaan yang signifikan antara dua periode waktu di dalam mengukur persepsi terhadap kualitas jasa, diduga terdapat perbedaan yang signifikan antara dua periode waktu di dalam mengukur disonansi, dan diduga dimensi reliability dari kualitas jasa adalah dimensi yang paling tidak stabil dibanding dimensi lainnya.

Penelitian ini dilakukan terhadap mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta (disingkat FE UNS), dengan fokus pengambilan sampel pada angkatan 2004. Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah 80 orang responden. Adapun teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah simple random sampling.

Sesuai dengan masalah dan hipotesis di atas maka penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan uji pearson product moment dan paired sample t-test yang diolah dengan komputer program SPSS. Hasil analisis menunjukkan bahwa antara variabel disonansi dan persepsi terhadap kualitas jasa terdapat hubungan yang negatif dan signifikan. Ini ditunjukkan dengan r hitung sebesar -0.397 dan tingkat signifikansi 0.000, sedangkan dari hasil penghitungan menggunakan paired sample t-test didapat perbedaan dengan kecenderungan menurun sebesar 7.88 dengan t hitung sebesar 6.293 (ttabel pada =5%; Df = 80-1 =79; diperoleh nilai 1.645) dan tingkat signifikansi 0.000, untuk variabel persepsi terhadap kualitas jasa. Untuk variabel disonansi diperoleh angka perbedaan dengan kecenderungan meningkat sebesar -1.95 dengan t hitung sebesar -5.041 (ttabel pada =5%; Df = 80-1 =79; diperoleh nilai 1.645) dan tingkat signifikansi 0.000. Pada perhitungan sub variabel kualitas jasa diperoleh angka sebagai berikut: tangibles (2.54), responsivness (1.71), emphaty (1.45), reliability (1.36), dan assurance (0.81).

Dari hasil perhitungan statistik dengan menggunakan pearson product moment dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang berkebalikan antara variabel disonansi dan persepsi terhadap kualitas jasa. Hasil perhitungan tersebut ditegaskan kembali dengan penghitungan dengan paired sample t-test, di mana pada variabel persepsi terhadap kualitas jasa terdapat perbedaan yang signifikan antara dua periode waktu, dengan kecenderungan menurun, sedangkan pada variabel disonansi juga terdapat perbedaan yang signifikan dengan kecenderungan meningkat. Untuk dimensi kualitas jasa, dimensi yang paling tidak stabil adalah pada dimensi tangibles.

Berdasarkan hasil kesimpulan di atas maka penulis mengajukan beberapa saran yang dapat dijadikan bahan pertimbangan, yaitu: pihak FE UNS harus meningkatkan pelayanan jasanya, yakni dengan Perbaikan gedung dan pengadaan fasilitas perkuliahan agar lebih mendukung proses perkuliahan, FE UNS harus tanggap dalam memenuhi keluhan mahasiswa, memberikan informasi yang jelas dan akurat, FE UNS harus bisa memberikan perhatian yang tulus kepada mahasiswa. Pihak fakultas juga harus mengerti dan mengetahui apa yang diinginkan oleh mahasiswa, memahami kebutuhan dari mahasiswa, agar hubungan yang erat antara mahasiswa dan pihak fakultas bisa terjalin.