Abstrak


Kemandirian Kelembagaan Kelompok Wanita Tani Makmur Desa Jatimulyo Kecamatan Jatipuro Kabupaten Karanganyar


Oleh :
Windy Ika Safitri - H0415065 - Fak. Pertanian

RINGKASAN
Windy Ika Safitri. H0415065. “Kemandirian Kelambagaan Kelompok Wanita Tani Makmur Desa Jatimulyo Kecamatan Jatipuro Kabupaten Karanganyar”. Dibawah bimbingan Dr. Sapja Anantanyu, S.P., M.Si. dan Dr. Joko Winarno, M.Si. Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Peningkatan kesejahteraan petani dapat dilakukan melalui kelembagaan pertanian, salah satu kelembagaan berupa kelompok tani. Pemberdayaan perempuan melalui kelompok wanita tani memiliki tujuan untuk meningkatkan upaya peranan wanita tani dalam pemenuhan kebutuhan primer rumah tangga. Kemandirian kelembagaan diperlukan dalam meningkatkan kesejahteraan anggota dalam Kelompok Wanita Tani Makmur. KWT Makmur merupakan salah satu KWT yang terdapat di Desa Jatimulyo yang berdiri pada tahun 2012.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemandirian kelembagaan, mendeskripsikan proses kegiatan, dinamika kelompok, peran stakeholder, dan kualitas pendampingan KWT Makmur Desa Jatimulyo Kecamatan Jatipuro Kabupaten Karanganyar. Metode dasar penelitian ini adalah kualitatif. Penetapan lokasi penelitian diambil secara sengaja (purposive) di Desa Jatimulyo Kecamatan Jatipuro Kabupaten Karanganyar. Penentuan informan dilakukan dengan teknik purposive dan validitas data diperoleh dengan triangulasi sumber dan triangulasi teknik. Analisis data pada penelitian ini adalah analisis interaktif.
Berdasarkan hasil penelitian, kemandirian KWT Makmur dinilai baik, hal ini dapat dilihat dari kepemimpinan yang kuat dalam kelompok, kemampuan kelompok dalam mengatasi masalah, kepercayaan diri kelompok dalam menjalankan tugas, dan dukungan dari stakeholder eksternal. Proses kegiatan yang dilakukan berupa pertemuan rutin, simpan pinjam, pembuatan tepung mokaf, pengolahan pangan dari bahan singkong, pelatihan peningkatan kapasitas anggota, dan berternak. Dinamika KWT Makmur adalah dinamis, yang berarti sudah baik dan dapat ditingkatkan. Peran stakeholder sangat baik, ada yang menjadi pendamping, monitoring, dan mitra kerja. Kualitas pendampingan baik dilakukan oleh pendamping dilihat dari intensitas pendampingan yang diberikan.