Abstrak


Pemberdayaan Pokdakan Tanggul Penangkis dalam Budidaya Ikan Bandeng Desa Ujungwatu Kecamatan Donorojo Jepara


Oleh :
Ani Yulistyaningsih - H0416005 - Fak. Pertanian

RINGKASAN
Ani Yulistyaningsih. H0416005. “Pemberdayaan Pokdakan Tanggul Penangkis dalam Budidaya Ikan Bandeng Desa Ujungwatu Kecamatan Donorojo Jepara” dibimbing oleh Dr. Joko Winarno, M.Si dan Dr. Ir. Sugihardjo, M.S. Program Studi Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian. Fakultas Pertanian. Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Pemberdayaan merupakan suatu upaya yang dilakukan oleh agen pemberdaya untuk tujuan perbaikan kesejahteraan dan kemandirian masyarakat. Seperti yang dilakukan oleh kelompok pembudidaya ikan (Pokdakan) dalam mewujudkan kesejahteraan dan kemandirian masyarakat melalui kegiatan budidaya ikan bandeng. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis proses pemberdayaan Pokdakan Tanggul Penangkis dalam budidaya ikan bandeng, menganalisis faktor pendukung dan penghambat Pokdakan Tanggul Penangkis dalam melakukan budidaya ikan bandeng, serta merumuskan model pemberdayaan Pokdakan Tanggul Penangkis dalam budidaya ikan bandeng yang lebih sesuai di Desa Ujungwatu, Donorojo Jepara.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif dengan teknik studi kasus, yaitu melakukan kajian yang mendalam terhadap obyek Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) Tanggul Penangkis di Desa Ujungwatu, Donorojo Jepara. Lokasi penelitian dan penentuan informan ini ditentukam secara purposive. Adapun informan dalam penelitian ini yaitu pengurus dan anggota pokdakan Tanggul Penangkis, penyuluh perikanan, dan masyarakat setempat. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder yang diperoleh dari observasi, wawancara dan studi dokumen. Teknik validitas data yang digunakan adalah dengan triangulasi sumber dan triangulasi metode.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa macam proses pemberdayaan pokdakan Tanggul Penangkis berupa penyuluhan dan pendampingan, pelatihan, serta pengakuan legalitas badan hukum sebagai bentuk bina kelembagaan. Faktor pendukung pokdakan melakukan budidaya ikan bandeng adalah pengetahuan, motivasi, kondisi air, dan akses pasar. Faktor penghambat pokdakan dalam melakukan budidaya ikan bandeng adalah kondisi cuaca buruk, harga jual tidak stabil, harga pakan, hama, dan saluran air. Model pemberdayaan yang sesuai dengan masyarakat pokdakan Tanggul Penangkis adalah menekankan kepada optimalisasi peran Pokdakan. Optimalisasi tersebut dilakukan dengan adanya pelatihan sebagai tempat belajar. Pelatihan berupa pengolahan ikan bandeng dan pembuatan pakan bandeng alternatif serta dibentuknya koperasi sebagai penyediaan sarana pemasaran bersama.