Abstrak


Studi Pharmacovigilance Obat Antiretroviral Pada Pasien dengan HIV/Aids di Puskesmas Manahan Kota Surakarta


Oleh :
Felasih Priastari - M0614021 - Fak. MIPA

Abstrak

Efek samping antiretroviral merupakan masalah serius karena dapat berdampak negatif terhadap kepercayaan pada hasil pengobatan  dalam kepatuhan pengobatan. Karenanya, manajemen infeksi HIV yang aman dan efektif juga membutuhkan pemahaman tentang reaksi obat yang merugikan yang terkait dengan terapi antiretroviral. Studi pharmacovigilance untuk memantau efek samping obat antiretroviral yang bertujuan untuk meningkatkan keberhasilan pengobatan. Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Manahan Surakarta dengan tujuan untuk mengetahui regimen obat antiretroviral yang sering menimbulkan efek samping obat, mengetahui pola penggunaan serta lama penggunaan obat antiretroviral, dan mengetahui perbedaan jumlah jenis efek samping pada regimen antiretroviral yang diberikan pada pasien.
Metode penelitian ini adalah observasional cross-sectional dan didapatkan dengan wawancara dan penelusuran catatan pengobatan pasien. Periode penelitian selama 1 bulan yaitu bulan Agustus 2019. Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 30 pasien HIV positif. Analisis data dilakukan menggunakan algoritma Naranjo yang di interpretasikan dalam 4 skala yaitu doubtful, possible, probable, pharmacovigilance serta uji normalitas, uji mann-whitney.
Hasil penelitian menunjukkan Pola penggunaan regimen obat antiretroviral yang digunakan dalam penelitian ini adalah TLE sebanyak 16 pasien (53%), DN sebanyak 12 pasien(40%), TLN sebanyak 1 pasien (3,33%), dan DE sebanyak 1 pasien (3,33%). Efek samping obat yang paling banyak terjadi pada pasien HIV di Puskesmas Manahan kota Surakarta pada regimen TLE dengan jumlah pasien 16 orang efek samping obat paling tertinggi adalah mual (36,36%),ruam gatal (11,11%), dan muntah (18,18%). Lalu pada regimen DN dengan jumlah pasien 12 orang efek samping paling tertinggi adalah mual (29,62%), muntah (25,92%), dan anemia (14,81%). Antar regimen TLE dan DN tidak terdapat perbedaan bermakna rerata skor jumlah jenis kejadian karena nilai p=0,332.

 
Kata Kunci: Algoritma Naranjo, Pharmacovigilance, antiretroviral, pasien HIV.