Abstrak


Analisis Kebutuhan Pemberdayaan Masyarakat dalam Pengembangan Dewi Sambi (Desa Wisata Samiran Boyolali) di Dusun Ngaglik, Desa Samiran, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali


Oleh :
Risky Ayu Andriani - H0416058 - Fak. Pertanian

RINGKASAN
Risky Ayu Andriani. H0416058. 2020. “Analisis Kebutuhan Pemberdayaan Masyarakat dalam Pengembangan Dewi Sambi (Desa Wisata Samiran Boyolali) di Ngaglik, Samiran, Selo, Boyolali”. Dibimbing oleh Dr. Agung Wibowo, S.P., M.Si. dan Dr. Joko Winarno, M.Si. Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Wilayah potensial pengembangan objek maupun desa wisata berada di Kecamatan Selo, terletak diantara Gunung Merapi dan Merbabu. Desa wisata yang ada di Selo salah satunya Dewi Sambi, memanfaatkan potensi alam dan aktivitas lokal dikemas dalam paket wisata. Pemberdayaan desa wisata diprakarsai Pokdarwis Guyub Rukun. Keberhasilan pemberdayaan dinilai dari banyaknya keterlibatan masyarakat dan adanya perubahan perekonomian. Penelitian ini bertujuan menganalisis pengembangan Dewi Sambi (Desa Wisata Samiran Boyolali), Pokdarwis Guyub Rukun, masyarakat penerima manfaat, serta model penguatan kelembagaannya.
    Penelitian ini menggunakan metode dasar deskriptif kualitatif dengan analisis induktif interaktif. Lokasi penelitian di Dewi Sambi karena mendapatkan peringkat 3 apresiasi pokdarwis tahun 2019 dan pioner di Kabupaten Boyolali. Dewi Sambi berdiri sejak tahun 2008 sampai sekarang, namun terdapat beberapa kebutuhan pemberdayaan. Penentuan key informan ditentukan secara purposive sampling, sedangkan informan lanjutan dengan teknik snowball sampling berjumlah 7 informan. Validitas data menggunakan review informan dan triangulasi sumber. Hasil penelitian menunjukkan : (1) Dewi Sambi mengalami perkembangan paket wisata, bekerjasama dengan sekitar, jaringan wisata, dan prestasi. (2) Pokdarwis Guyub Rukun lebih terstruktur dan saling melengkapi, karena bekerja sesuai tugasnya dan saling melengkapi antara generasi tua dan muda. (3) masyarakat penerima manfaat merasakan manfaat yaitu kebersihan homestay, ekonomi, inovasi, sikap, semangat, dan budaya. (4) pemberdayaan berlangsung dengan pembuatan kelompok-kelompok, pelatihan, arisan dan iuran, peraturan, fokus pemberdayaan, promosi / informasi wisata, dan bantuan. Kebutuhan pemberdayaan Dewi Sambi yaitu potensi wilayah, kegiatan lapang, kesadaran masyarakat, organisasi internal, dan dukungan pemerintah. Oleh karena itu model penguatan kelembagaannya adalah sinergisitas kekuatan internal Dewi Sambi bersama Disporapar dan PemDes.