Abstrak


Prarancangan pabrik metil ester sulfonat dari palm stearin methyl ester Kapasitas 60.000 ton/tahun


Oleh :
Muhammad Novalianto Sangadji - I0516029 - Fak. Teknik

Metil ester sulfonat (MES) merupakan surfaktan anionik yang paling banyak digunakan. Surfaktan MES memiliki kelebihan dibandingkan dengan surfaktan LAS (Linear alkil sulfonat) berupa keunggulan kinerja surfaktan dalam kondisi pencucian suhu rendah dan tingkat kesadahan air sekitar 100 bagian per juta (ppm) (CaCO3). Dengan memperhatikan faktor penyediaan palm stearin methyl ester, transportasi, tenaga kerja, pemasaran, serta utilitas, maka lokasi pabrik yang cukup strategis adalah Kawasan Industri Dumai, kota Dumai, Provinsi Riau. Pabrik direncanakan mulai beroperasi pada tahun 2024.
Bahan baku pembuatan MES terdiri dari sulfur sebanyak 118 kg/ton produk/tahun, dan palm stearin methyl ester sebanyak 750,66 kg/ton produk/tahun. Produk MES yang dihasilkan adalah sebesar 60.000 ton/tahun atau 8.333,33 kg/jam. Pembuatan MES terdiri dari beberapa tahapan, yaitu pembakaran sulfur dengan oksigen, pembakaran sulfur dioksida dengan oksigen, sulfonasi, bleaching, netralisasi dan pengeringan. Pada tahap sulfonasi, metil ester dikontakkan dengan SO3 sebanyak 2.109,54 kg/jam di dalam suatu falling film reactor (FFR) dengan kondisi non isothermal non adiabatik pada suhu 45 C, tekanan 1 atm, konversi sebesar 70%, dan perbandingan mol metil ester terhadap gas SO3 sebesar 1:1,3. Reaksi ini berlangsung secara eksotermis. Agar reaksi sulfonasi berlangsung dengan sempurna, produk keluaran FFR dimasukkan ke dalam digester (aging process). Proses sulfonasi menghasilkan produk berwarna gelap dan bersifat sangat asam. Untuk mencerahkan warna sampai sesuai dengan spesifikasi, dilakukan proses bleaching dengan menambahkan hidrogen peroksida 50% sebesar 116,94 kg/jam dan metanol sebesar 2338,85 kg/jam. Selanjutnya dilakukan tahap netralisasi dengan menambahkan  natrium hidroksida 50% sebesar 908,2 kg/jam hingga pH 5,5-7,5. Hasil dari proses netralisasi yang berupa pasta netral dilewatkan ke dryer. Limbah berupa metanol sebesar 2.300 kg/jam dan air sebesar 1.235,87 kg/jam merupakan produk buangan gas. Produk bawah dryer berupa produk powder kering MES.
Utilitas terdiri dari unit penyediaan air, listrik, udara tekan, bahan bakar, dan pengolahan limbah. Kebutuhan air total sebanyak 1.051,1 kg/ton produk/tahun, kebutuhan udara tekan sebesar 12,276 m3/ton produk/tahun, kebutuhan bahan bakar sebesar 0,3 L/ton produk/tahun, dan unit pengolahan limbah.
Bentuk perusahaan adalah Perseroan Terbatas (PT) dengan struktur organisasi line and staff. Sistem kerja karyawan berdasarkan pembagian jam kerja yang terdiri dari karyawan shift dan non-shift.
Dari hasil analisis ekonomi diperoleh, ROI (Return on Investment) sebelum dan sesudah pajak sebesar 34,66?n 27,73%, POT (Pay Out Time) sebelum dan sesudah pajak selama 2,34 dan 2,80 tahun, BEP (Break Event Point) 44,88?n SDP 25,80%. Sedangkan DCF (Discounted Cash Flow) sebesar 29,92%, sehingga pabrik tersebut layak untuk didirikan.