Abstrak


Prarancangan pabrik paraldehid Dari asetaldehid dengan katalis Duolite c-20 c kapasitas 31.000 ton / tahun


Oleh :
Muhammad Nur Ikhsanudin - I0516033;I0516039 - Fak. Teknik

Paraldehid banyak digunakan di biadang farmasi diantaranya sebagai bahan untuk obat sedatif, pengobatan alkoholisme dan obat tidur serta solven untuk industri kimia. Pabrik Paraldehid dengan kapasitas 31.000 ton/tahun dirancang untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri dan selebihnya diekspor. Bahan baku untuk memproduksi Paraldehid membutuhkan Asetaldehid sebanyak 31.000 ton/tahun. Pabrik direncanakan berdiri pada tahun 2020 dan beroperasi pada tahun 2024 di Kawasan Industri Tunas Batam Center, Kepulauan Riau.

Tahapan proses produksi Paraldehid meliputi persiapan bahan baku, pembentukan Paraldehid di reaktor, dan pemurnian produk. Reaksi pembentukan Paraldehid merupakan reaksi polimerisasi Asetaldehid dengan katalis Duolite C-20 C. Reaksi tersebut berlangsung pada fase cair dengan katalis padat. Reaksi dilakukan di dalam reaktor fixed bed multitube pada suhu 50 ºC dan tekanan 3 atm untuk menghasilkan konversi 95 %. 

Unit pendukung proses pabrik meliputi unit kebutuhan air, steam, brine water, udara tekan, tenaga listrik, dan bahan bakar. Kebutuhan air sebesar 0,91 kg air/kg produk, 2,43 kg steam/kg produk, 16,7 kg brine water/kg produk, 0,022 m3 udara tekan/kg produk, 0,044 kWh/ kg produk, dan 0,501 L IDO/kg produk. Pabrik juga didukung laboratorium yang mengontrol mutu bahan baku, hasil proses, produk dan umpan boiler sesuai dengan spesifikasi yang diharapkan.

Bentuk perusahaan adalah Perseroan Terbatas (PT) dengan struktur organisasi line and staff. Sistem kerja karyawan berdasarkan pembagian jam kerja yang terdiri dari karyawan shift dan non-shift .

Dari hasil analisis ekonomi diperoleh, ROROI (Rate of Return on Investment) sebelum dan sesudah pajak sebesar  46,38  ?n 32,46 %, POT (Pay Out Time) sebelum dan sesudah pajak selama 1,77 dan 2,35 tahun, BEP (Break Event Point) 44,26 ?n SDP 31,78 %. Sedangkan DCF (Discounted Cash Flow) sebesar 32,51 %. Jadi dari segi ekonomi pabrik tersebut layak untuk didirikan.