;

Abstrak


Peranan Incentive Spirometry Terhadap Kapasitas Exercise, Gejala Sesak Napas, Tingkat Depresi, dan Kualitas Hidup pada Penderita Kanker Paru Karsinoma Bukan Sel Kecil Dengan Pengobatan Kemoterapi


Oleh :
Dian Apriliana - S601602003 - Sekolah Pascasarjana

Latar belakang: Rehabilitasi paru berperan penting dalam terapi nonfarmakologi memperbaiki gejala respiratorik pada penderita kanker paru dengan pengobatan kemoterapi. Tujuan Penelitian ini untuk melihat pengaruh incentive spirometry terhadap kapasitas exercise, gejala sesak napas, tingkat depresi, dan kualitas hidup penderita kanker paru dengan pengobatan kemoterapi.
Metode: Uji klinis dengan pre dan post test group design pada 32 penderita kanker paru dengan pengobatan kemoterapi minimal tiga siklus di RSUD Dr. Moewardi Surakarta Desember 2019-Februari 2020 dengan purposive sampling. Subjek dibagi menjadi dua kelompok yaitu sebagai kelompok kontrol dimana tidak melakukan IS dan yang melakukan laihan IS selama 4 minggu dengan menilai kapasitas exercise (6 minute walk test), gejala sesak napas (skala BORG), tingkat depresi (kuesioner HRSD), dan kualitas hidup (kuesioner SGRQ).
Hasil: Terdapat peningkatan 6MWT sebesar 31,81±27,67 meter pada kontrol dan 72,75±152,50 meter pada IS (p=0,010), penurunan skala BORG -0,38±1,67 pada kontrol dan -1,78±1,72 pada IS (p=0,013), perbaikan skor Hamilton  -2,25±5,12 pada kontrol dan -4,25±5,34 pada IS (p=0,075) disertai terjadi perbaikan nilai SGRQ sebesar -0,08±11,16 pada kontrol dan -10,77±9,82 pada IS (p=0,752), dengan melakukan latihan IS memiliki hasil lebih baik dibandingkan kelompok kontrol dalam meningkatkan persentase kapasitas exercise, gejala sesak napas, tingkat depresi, dan kualitas hidup penderita kanker paru dengan pengobatan kemoterapi.
Simpulan: Incentive spirometry dapat meningkatkan kapasitas exercise, menurunkan gejala sesak napas, tingkat depresi, dan  meningkatkan kualitas hidup penderita kanker paru dengan pengobatan kemoterapi.

Kata kunci: Rehabilitasi paru, 6-MWT, BORG, HRSD,  SGRQ