Abstrak


Praktik Sosial Prostitusi Anak Secara Online


Oleh :
Dyah Puspita Anggraini - D0316025 - Fak. ISIP

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui latar belakang ekonomi dan sosial-budaya seorang anak yang terjerumus dalam prostitusi online dan bagaimanakah praktik sosial prostitusi anak secara online dalam menentukan pembayaran, tempat, promosi dan aktivitas seksual. Terdapat dua rumusan masalah (1) Bagaimana latar belakang ekonomi dan sosial-budaya seorang anak yang terjerumus dalam prostitusi online? (2) Bagaimanakah praktik sosial prostitusi anak secara online dalam menentukan promosi, pembayaran, tempat dan aktivitas seksual? Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam. Pengambilan sampel dengan purposive sampling dan validitas data menggunakan triangulasi sumber. Teori dalam penelitian ini adalah Teori Praktik Sosial dari Pierre Bourdieu. 
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Setiap anak yang terjerumus dalam prostitusi anak secara online memiliki latar belakang ekonomi dan sosial-budaya yang beragam. Tidak ada faktor tunggal yang menyebabkan seorang anak terjerumus dalam dunia prostitusi anak. Kemiskinan memang merupakan faktor yang paling umum menjadi alasan seseorang masuk dunia prostitusi, namun dalam prostitusi anak tidak demikian dimana tidak semua informan berasal dari keluarga ekonomi rendah. Disamping itu, terdapat faktor sosial-budaya yang berkaitan dengan kurang terpenuhinya fungsi keluarga, relasi pertemanan, pergaulan, pengalaman, lingkungan, gaya hidup, kemajuan teknologi, dan depresi. Seluruh faktor diatas saling berkaitan satu sama lain hingga membentuk habitus yang menyebabkan seorang anak dapat terjerumus prostitusi anak secara online. Di dalamnya terdapat modal ekonomi berupa kepemilikan gadget ; modal sosial berupa relasi pertemanan dan keanggotaan dalam KAP dalam ranah jaringan prostitusi online di Bandung. (2) Perbedaan cara dalam menentukan pembayaran, tempat, promosi dan aktivitas seksual dipengaruhi oleh perbedaan latar belakang ekonomi dan sosial-budaya dan perbedaan habitus AYLA dalam memahami konsep prostitusi online, dimana AYLA memiliki pengetahuan terkait cara transaksi melalui teman sepergaulannya. Terdapat habitus AYLA seperti dekat dengan dunia malam, berdandan, memasang profil dan FR di sosial media semeyakinkan mungkin dan pemahaman pengurangan risiko dalam prostitusi online. Terdapat beragam symbol atau yang biasa disebut kode transaksi dalam prostitusi online dalam menentukan pembayaran, tempat, promosi dan aktivitas seksual seperti Open BO/ Avail/ Slot, Angel, hashtag, Jilbobs, Spek, RR, VCS, No CAPS, Anal, CIM, CIF, BJ, HJ,  69, GFE, MOT, WOT, Include, Exclude, COD, Cash, LT ,ST, FR, dan lain-lain. Penguasaan akan kode tersebut menjadi modal simbolik yang menggambarkan status AYLA dalam prostitusi online. Selain itu, adanya RO menggambarkan status AYLA yang lebih tinggi dibanding yang lain. Terdapat modal ekonomi berupa kepemilikan gadget dalam ranah jaringan prostitusi online di Bandung ; modal budaya berupa kemampuan Bahasa Inggris ; modal sosial berupa relasi pertemanan.

Kata kunci : prostitusi online, prostitusi anak, AYLA, praktik sosial