Perkembangan teknologi dalam dunia finansial yang sedang marak diperbincangkan yaitu perusahaan teknologi finansial. Perusahaan ini menyediakan jasa keuangan layaknya perbankan dengan memaksimalkan penggunaan teknologi. Perusahaan teknologi finansial terdiri dari berbagai macam jenis, salah satunya adalah Peer To Peer Lending yang menyediakan layanan pinjaman langsung dari lender ke borrower dengan mekanisme tertentu. Akan tetapi perkembangan Peer To Peer Lending tersebut dirasa dapat mengancam keberadaan perbankan di Indonesia karena menyediakan jasa layanan perbankan yang sama namun lebih simpel dan kompetitif. Penelitian ini menginvestigasi hubungan antara pertumbuhan perusahaan teknologi finansial terhadap kinerja perbankan di Indonesia. Peneliti menggunakan data dari 109 bank yang telah terdaftar dalam Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan data perusahaan teknologi finansial pada tahun tahun 2015 hingga 2019. Peneliti menemukan bahwa pertumbuhan perusahaan teknologi finansial yang dilihat dari jumlah perusahaan, jumlah akun lender, jumlah akun borrower, jumlah transaksi borrower, dan jumlah transaksi lender memiliki pengaruh yang negatif signifikan terhadap kinerja perbankan diukur dari berbagai macam rasio profitabilitas. Penelitian ini memberikan implikasi bagi manajemen perbankan untuk lebih memperhatikan pertumbuhan perusahaan teknologi finansial yang memiliki pengaruh negatif terhadap kinerja perbankan, sehingga dalam membuat kebijakan kedepannya dapat menjaga keseimbangan pasar berkembang di Indonesia.
Kata kunci: Perusahaan Teknologi Finansial, Kinerja Perbankan
