Abstrak


Perilaku Petani Dalam Pengelolaan Lahan Pertanian di Kawasan Konservasi Daerah Aliran Sungai (DAS) Hulu Desa Beruk Kecamatan Jatiyoso Kabupaten Karanganyar


Oleh :
Hamzah Wijayanto - H0416031 - Fak. Pertanian

Penelitian  ini  menggunakan  metode dasar kualitatif  dengan  desain  studi
kasus. Lokasi penelitian di Desa Beruk Kecamatan Jatiyoso Kabupaten karanganyar, karena di Desa Beruk merupakan  daerah zona merah  atau  rawan lonsor sehingga perlu adanya pengelolaan lahan yang benar. Penentuan inf o r man awal dilakukan secara purposive sampling dengan informan kunci. Jumlah informan  ditentukan  dengan  teknik  snowball yaitu  7  informan. Validitas data menggunakan triangulasi sumber dan metode.
Hasil penelitian menunjukkan  : (1) Terdapat beberapa f aktor yang dapat mempengaruhi perilaku  petani dalam mengelola lahan  di kawasan kons ervasi. Faktor-f aktor  tersebut  antara   lain  yaitu  pendidikan  petani,   pekerjaan   lain,
pendapatan petani, kelompok tani dan kebijakan pemerintah terkait p e n ge lo laa n lahan di kawasan konservasi. (2) Pengelolaan lahan yang dilakukan oleh petani di Desa Beruk disesuaikan dengan kondisi lahan yang ada sehingga d ap a t m en ja ga lahan  dari erosi. Pengelolaan  lahan yang dilakukan oleh petani di Desa Beruk dilakukan dengan dua cara yaitu pengendalian lahan secara vegetatif d an s ec ar a mekanis. Pengendalian lahan secara vegetatif dilakukan dengan penanaman pohon dan   tanaman   penutup   tanah,  yang  pertujuan   untuk   mengurangi  aliran   air permukaan.  Pengendalian  lahan  secara  mekanis dilakukan  dengan  pengolahan tanah  menurut  kontur, pembuatan  saluran drainase, penggunaan  mulsa plastik pada lahan  pertanian  serta penggunaan  sprinkler sebagai  irigasi. Pengendalian lahan yang dilakukan oleh petani bertujuan untuk menjada lahan dari resiko erosi. (3) Dampak dari pengelolaan lahan y ang sesuai dengan prinsip konservasi lah an adalah  terciptanya  kondisi  lahan  yang stabil dan  mampu  menekan  laju  erosi. Pengelolaan  lahan yang kurang tepat dapat menyebabkan  terjadinya kerusakan ekosistem dan kualitas lahan.