Latar Belakang. Fleksibilitas lumbal merupakan suatu fungsi penting yang digunakan tubuh untuk menunjang aktivitas sehari-harinya. Terdapat beberapa faktor yang memiliki kaitan erat dengan fleksibilitas lumbal, salah satunya adalah komposisi tubuh yang dapat dinilai dengan indeks massa tubuh (IMT). IMT merupakan angka penilaian standar yang digunakan untuk menentukan proporsionalitas dari rasio tinggi dan berat badan seorang individu. IMT selain kategori normal diindikasikan dapat memengaruhi fleksibilitas lumbal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara IMT dengan fleksibilitas lumbal pada mahasiswa Fakultas Kedokteran UNS.
Metode. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan metode cross- sectional. Subjek penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Kedokteran Prodi Kedokteran UNS Angkatan 2017. Teknik sampling yang digunakan adalah incidental sampling dengan jumlah sampel 85 orang. Metode kategorisasi IMT menggunakan kriteria Asia-Pasifik, dengan kategori underweight (<18>(18,5-22,9), dan overweight obesitas (?23). Metode pengukuran fleksibilitas lumbal menggunakan Modified Schober Test, dengan interpretasi normal bila didapat angka ?5cm, dan menurun jika <5cm>univariat dan bivariat menggunakan uji Chi Square Test.
Hasil. Dari hasil analisis data didapatkan mayoritas subjek penelitian memiliki IMT kategori normal (50,59%), overweight obesitas (35,29%), dan underweight (14,12%). Hasil analisis data fleksibilitas lumbal menunjukkan 22,35% subjek masuk dalam kategori menurun dan 77,65% lainnya memiliki kategori normal. Hasil uji Chi Square Test didapatkan nilai p = 0.014 antara IMT dengan fleksibilitas lumbal pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Prodi Kedokteran UNS Angkatan 2017 yang menandakan bahwa terdapat hubungan yang signifikan.
Simpulan. Terdapat hubungan yang bermakna antara IMT dengan fleksibilitas lumbal pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Prodi Kedokteran Universitas Sebelas Maret.
Kata Kunci: Indeks Massa Tubuh, IMT, Fleksibilitas Lumbal
