Burnout merupakan keadaan psikologis seseorang yang disebabkan karena tekanan dan tuntutan pada situasi tertentu dalam jangka waktu cukup lama yang akan menimbulkan kelelahan, hilangnya semangat, serta menurunnya motivasi untuk berprestasi. Seorang atlet usia pelajar sangat rentan mengalami burnout, karena atlet selalu berorientasi pada prestasi, berkomitmen tinggi, serta banyaknya tuntutan dari lingkungan latihan dan sekolah. Untuk mengurangi terjadinya burnout pada atlet, maka diperlukan tingkat kecerdasan adversitas dan kemampuan regulasi diri yang baik.
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan bukti empiris hubungan antara kecerdasan adversitas dan regulasi diri dengan burnout pada atlet kelas khusus olahraga (KKO) SMP Negeri 1 Surakarta. Responden dalam penelitian ini berjumlah 114 atlet kelas khusus olahraga SMP Negeri 1 Surakarta angkatan 2018-2019. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik purposive sampling. Instrumen yang digunakan adalah skala burnout (r=0,877), skala kecerdasan adversitas (r=0,776), dan skala regulasi diri (r=0,843). Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis regresi linear berganda.
Berdasarkan hasil analisis regresi linear berganda diketahui bahwa terdapat hubungan yang signifikan dan negatif antara kecerdasan adversitas dan regulasi diri dengan burnout (p=0,000; thitung kecerdasan adversitas = -4,847; thitung regulasi diri = -6,212). Semakin tinggi kecerdasan adversitas dan regulasi diri yang dimiliki atlet, maka semakin rendah burnout yang dialami atlet, dan sebaliknya semakin rendah kecerdasan adversitas dan regulasi diri yang dimiliki atlet, maka semakin tinggi burnout yang dialami atlet. Sumbangan efektif variabel kecerdasan adversitas terhadap burnout sebesar 30,7%, sedangkan sumbangan efektif variabel regulasi diri terhadap burnout sebesar 40,5%.
Kata Kunci : Burnout, Kecerdasan Adversitas, Regulasi Diri, Atlet, Kelas Khusus Olahraga (Kko)
