Abstrak


Pengolahan Limbah Logam Berat Timbal (II), Kromium (VI) dengan Kombinasi Adsorpsi Nanopori Karbon Aktif Ampas Tebu (Saccharum officinarum) dan Fitoremediasi Purun Tikus (Eleocharis dulcis)


Oleh :
Narimo - T7315080003 - Sekolah Pascasarjana

Beberapa  tujuan  dari  penelitian  disertasi  ini  adalah  untuk  mengembangkan adsorben tablet  nanopori karbon aktif dari ampas tebu yang optimal  dengan pengikat poli vinil alkohol, membandingkan tingkat kemampuan tablet dan serbuk nanopori karbon aktif untuk adsorpsi logam berat Pb   (II) dan Cr (VI) pada   limbah cair, menentukan tingkat kemampuan adsorpsi tanaman purun tikus (Eleocharis dulcis) terhadap logam berat Pb (II) dan Cr (VI) pada limbah cair dengan metode fitoremidiasi, menemukan metode  kombinasi adsorpsi dan fitoremidiasi terhadap logam berat Pb (II) dan Cr (VI) pada limbah cair, menentukan nilai Translokasi Indek (TF) logam berat Pb (II) dan Cr (VI) pada tanaman purun tikus  dan menguji pengaruh sosio ekonomi dan kegunaan /manfaat produk dengan sikap terhadap produk.
Metode yang digunakan pada penelitian disertasi ini adalah jenis penelitian  dengan metode   kuantitatif   eksperimen   laboratorium,   untuk   mengetahui   respon   masyarakat terhadap produk nanopori karbon aktif dilakukan melalui survey dengan memberikan kuisioner kepada responden.
Hasil penelitian disertasi ini adalah nanopori karbon aktif dari ampas tebu dapat dikembangkan menjadi adsorben dalam bentuk tablet  dengan beberapa campuran yaitu : Karbon aktif, Poli Vinil Alkohol (PVA), Bentonit, HCl dan Etanol. Hasil pengujian diperoleh komposisi bahan tablet yaitu : Karbon aktif : PVA : Bentonit : HCl : Etanol = 2:
6 :1 : 2 : 3 . Uji terhadap tablet memberikan hasil nilai kekerasan tablet 15,33 kg, uji nilai kerapuhan 0,0004 ?n uji larut dalam air statis lebih dari 90 hari. Kemampuan adsorpsi maksimum tablet nanopori karbon aktif untuk logam berat timbal Pb (II) sebesar 35,86 ?n kromium Cr(VI) sebesar 56,35 % sedangkan untuk serbuk adsorpsi timbal Pb (II) sebesar 69,97 ?n kromium Cr(VI) sebesar 85,58 %. Tingkat adsorpsi serbuk nanopori karbon aktif ampas tebu dengan variabel kecepatan pengadukan 105 rpm dan lama waktu
90 menit yaitu untuk  logam berat timbal Pb(II) sebesar 79,07 %  dan kromium Cr (VI)
sebesar 91,80 %
Tingkat adsorpsi tanaman purun tikus dengan metode fitoremediasi pada logam berat timbal Pb (II) sebesar 9,05 ?n kromium Cr (VI) sebesar 7,34 %, untuk hasil tingkat adsorpsi dengan metode kombinasi adsorpsi serbuk nanopori karbon aktif dan vii
fitoremidiasi purun tikus dengan sampel industri limbah cair pelapisan logam   diperoleh untuk logam berat timbal Pb(II) sebesar 90,88 ?n kromium (VI) sebesar 41,84 ?ngan kecepatan aliran 0,1 LPM, kecepatan pengadukan 105 RPM, berat adsorben 10 gram. Kadar logam berat timbal Pb (II) hasil adsorpsi metode kombinasi adsorpsi dan fitoremidiasi  sebesar  0,01  ppm  memenuhi  standar  yang  ditetapkan  oleh  Peraturan Gubernur Jateng No.5 tahun 2012 dan Peraturan Pemerintah No.81 tahun 2002, sedangkan untuk kadar kromium (VI) sebesar 6,35 ppm belum memenuhi standar.
Hasil perhitungan Nilai Faktor Translokasi (FT) dan Fakor Biokonsentrasi (BCF) yaitu : untuk limbah cair arifisial Pb(II) nilai TF = 0,69 dan BCF >1 maka tanaman tergolong Fitostabilizer dan untuk Cr (VI) nilai TF = 1,79 dan BCF >1 maka tanaman tergolong Bioakumulator, sampel limbah cair industri pelapisan logam untuk Pb(II) nilai TF = 0,96 dan BCF  >1 maka tanaman tergolong Fitostabilizer dan untuk Cr (VI) nilai TF
= 1,56 dan BCF  >1 maka tanaman tergolong Bioakumulator. Untuk sampel limbah air sungai Pb(II) nilai TF = 0,86 dan BCF   >1 maka tanaman tergolong Fitostabilizer dan khrom Cr (VI) nilai TF = 1,56 dan BCF   >1 maka tanaman tergolong Bioakumulator. terjadi penggolongan tanaman yang sama pada sampel uji yang berbeda
Variabel sosio ekonomi mempunyai koefisien regresi negatif sebesar -0,121 dengan nilai probabilitas (p-value) variabel motivasi kerja sebesar 0,026 dan lebih kecil  dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan: variabel sosio ekonomi berpengaruh negatif signifikan pada variabel sikap terhadap produk. Hipotesis H1 terdukung. Variabel kegunaan produk mempunyai koefisien regresi positif sebesar   0,586 dan mempunyai nilai signifikansi sebesar  0,000  dan  lebih  kecil  dari  0,05  sehingga  dapat  disimpulkan  bahwa  kegunaan produk berpengaruh positif signifikan pada sikap terhadap produk. Hipotesis H2 terdukung. Maknanya bila kegunaan produk meningkat, maka sikap terhadap produk juga akan meningkat.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut, bahwa model instalasi pengolahan limbah cair dengan  kombinasi  metode  adsorpsi  dan  fitoremediasi  merupakan  kebaharuan  yang dapat  digunakan  sebagai  alternatif  pengolahan  limbah  c a i r   industri  p e l a p i s a n
l o g a m ,  karena  dapat  menurunkan  parameter  limbah cair yang berhubungan dengan konsentrasi zat pencemar yaitu logam berat timbal Pb(II) dan kromium (VI). Kapasitas model instalasi pengolahan air limbah  kombinasi metode adsorpsi dan fitoremediasi dari hasil penelitian ini sebesar 144 liter per hari, kapasitas ini dapat diperbesar  jika akan digunakan pada skala industri.   Adsorben serbuk nanopori ampas tebu mempunyai kegunaan produk yang berpengaruh positif dan signifikan pada sikap terhadap produk pada masyarakat industri. Kemudahan untuk mendapatkan adsorben ampas tebu dan tanaman purun tikus serta harga yang murah merupakan jaminan keberlangsungan proses instalasi pengolahan air limbah ini.