;

Abstrak


Perbandingan Pengaruh Injeksi Secretome dan Oral Methylprednisolone Terhadap Kadar Il-6 dan Gambaran Vaskulitis Pulmo pada Mencit Model Lupus Dengan Induksi Pristan


Oleh :
Cherelia Dinar Pradanasari Arthania - S961602001 - Sekolah Pascasarjana

Latar Belakang. Lupus  Eritematosus  Sistemik  merupakan penyakit inflamasi autoimun sistemik yang bermanifestasi di sistem organ akibat tertimbunnya autoantibodi dan kompleks imun. Vaskulitis pulmo salah satu bentuk manifestasi lupus pada organ paru. Prevalensinya yang kecil namun mempunyai morbiditas yang sangat tinggi. Terapi LES selama ini menggunakan kortikosteroid, anti malaria, maupun agen imunosupresan lainnya. Penggunaan kortikosteroid yang tidak rasional dapat meningkatkan morbiditas dan mortalitas terkait efek sampingnya. Secretome yang diambil dari sel punca mesenkimal banyak diteliti sebagai terapi pada berbagai penyakit sebagai anti inflamasi, anti fibrosis, anti apoptosis, imunomodulasi, proliferasi, angiogenesis, dan anti bakteri.
Tujuan Penelitian. Membuktikan perbedaan pengaruh secretome dan methylprednisolone  terhadap  kadar  IL-6 dan  gambaran  vaskulitis pulmo  pada mencit lupus yang di induksi pristan.
Metode Penelitian. Penelitian eksperimental dengan subjek penelitian 29 ekor mencit betina yang dibagi menjadi 4 kelompok, yaitu kelompok kontrol (tanpa perlakuan), kelompok perlakuan dengan injeksi pristan, kelompok terapi pertama mendapatkan injeksi pristan selama 3 minggu kemudian dilanjutkan injeksi secretome dosis tunggal 0,45 ml, dan kelompok terapi kedua mendapatkan injeksi pristan 3 minggu kemudian dilanjutkan mendapat terapi oral methylprednisolone dosis 1,5 mg/kgBB selama 14 hari berturut-turut. Pada minggu ke 5 semua mencit dikorbankan dan diambil jaringan paru, dinilai ekspresi kadar IL-6 dan derajat vaskulitis pulmo secara imunohistokimia. Uji statistik dengan uji non parametrik Kruskal Wallis dilanjutkan uji Mann Whitney untuk penelusuran perbedaan rata- rata, dengan batas kemaknaan  nilai P bermakna jika p<0>Hasil Penelitian. Secretome dapat menurunkan kadar IL-6 (kelompok kontrol =
0.60 ± 1.13, kelompok pristan = 9.17 ± 5.58, kelompok pristan secretome = 5.49 ±
5.17; p=0.001) dan derajat vaskulitis pulmo (kelompok kontrol = 1.63 ± 0,54, kelompok pristan = 2.43 ± 0.70, kelompok pristan secretome  = 1.94 ± 0.54; p=0.001). Methylprednisolone dapat menurunkan Kadar IL-6  (kelompok kontrol
= 0.60 ± 1.13, kelompok pristan = 9.17 ± 5.58, kelompok pristan methylprednisolone = 5.23 ± 4.12; p=0.001) dan derajat vaskulitis pulmo (kelompok kontrol = 1.63 ± 0,54, kelompok pristan = 2.43 ± 0.70, kelompok pristan methylprednisolone  = 1.89 ± 0.53; p=0.001). Tidak terdapat perbedaan pengaruh pemberian secretome dan methylprednisolone terhadap kadar IL-6  (IL-6 pristan

secretome – pristan methylprednisolone, p=0.902) dan gambaran vaskulitis pulmo (derajat vaskulitis pulmo pristan secretome – pristan methylprednisolone, p=0.902) Kesimpulan. Tidak terdapat perbedaan pengaruh pemberian injeksi secretome dan oral methylprednisolone terhadap penurunan kadar IL-6 dan perbaikan gambaran vasculitis pulmo pada mencit model lupus dengan induksi pristan.

Kata kunci :  Lupus Eritematosus sistemik, Secretome, IL-6, vaskulitis pulmo